Ahad, 26 Rabiul Akhir 1446 H / 28 Juli 2024 22:27 wib
6.417 views
Perwira Israel: Terowongan Gaza Seperti Jaring Laba-laba
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Para pejabat Israel telah mencirikan terowongan-terowongan di Jalur Gaza sebagai “jaring laba-laba,” yang menunjukkan bahwa tentara Israel masih belum menyadari keseluruhan terowongan tersebut bahkan setelah lebih dari sembilan bulan sejak invasi darat dimulai pada 27 Oktober, media Israel melaporkan pada hari Sabtu (27/7/2024) Anadolu melaporkan.
Dalam laporan rincinya, Channel 12 Israel mengutip seorang pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: “Ini seperti jaring laba-laba: jika Anda memotong satu terowongan, terowongan alternatif akan otomatis muncul dan ini dapat terus berlanjut.”
Saluran tersebut juga mengutip pejabat keamanan lain yang menyatakan: “Kami masih belum memiliki pemahaman lengkap tentang jaringan terowongan itu, dan kami tidak memiliki kendali yang tegas dan mutlak atas keseluruhan proyek terowongan.”
“Ketika invasi darat ke Jalur Gaza dimulai pada 27 Oktober 2023, tentara Israel menghadapi kemampuan Hamas untuk melakukan pertempuran defensif terorganisir dari bawah tanah,” kata seorang perwira Israel, menurut saluran yang sama, yang tidak mengungkapkan nama petugas tersebut atau pangkatnya.
Mencemooh resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.
Hampir 39.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.600 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. (MeMo/Ab)
Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diinvasi pada 6 Mei.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!