Rabu, 13 Jumadil Akhir 1446 H / 17 Agutus 2022 20:39 wib
25.218 views
Mengawal Generasi Muslim
TEENAGER atau usia remaja, biasanya berkaitan erat dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Usia remaja pada hakekatnya adalah masa menemukan jati diridan mencoba-coba hal baru,namun banyak diantaranya belum paham syariat sehingga menyebabkan banyak remaja terpenjara oleh hawa nafsu, mudah terbawa arus sekulerisme dan pemahaman lainnya yang merusak.
Padahal mereka memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan masa depan agama dan bangsa. Sekarang ini mereka adalah bagian dari bonus demografi. Kondisi itu akan menjadi bonus jika penduduk usia produktif itu berkualitas. Kalau tidak berkualitas, maka akan menjadi masalah. Tentu hal ini menjadi perhatian untuk kita bersama.
Perlu disadari agama sangat berperan penting dalam memulihkan kondisi kerusakan yang menerpa remaja. Bukan hanya memulihkan bahkan akan menjadi barrier untuk mereka. Profil generasi muslim yang dibentuk oleh Islam telah terbukti berhasil terdepan dalam mengisi peradaban. Syariat Islam akanmenjadi panduan dalam berfikir dan berperilakuserta memerdekakan dari penghambaan kepada selainNya. Apabila telah muncul kesadaran, secara alami akan membuat mereka ikhlas untuk terikat dengan ajaran Islam. Mendorong setiap muslim termasuk remaja untuk mencari dan menimba ilmu agama agar jalan hidupnya lurus.
Agar remaja taat syariat tentu tidaklah instan. Mereka sangat butuh pengetahuan dan penanaman pemahaman Islam secara kontinu agar dapat berproses menjadi remaja takwa. Kewajiban kita sebagai muslim ialah mempersiapkan generasi tersebut dengan membentuk pola pikir dan pola sikap berdasarkan akidah Islam.
Bagaimanapun generasi saat ini adalah tokoh pada masa yang akan datang. Islam sendiri mencurahkan perhatian yang besar kepada mereka. Jangan sampai generasi muslim kehilangan identitas sebagai anak-anak umat yang seharusnya menjaga dan memperjuangkan Islam. Tentulah tak selayaknya kita abai.
Pembinaan Islam kafah ini yang menjadikan remaja muslim kuat dan sabar dalam menjalani proses kehidupannya. Orang tua adalah pihak yang terdepan dalam mendukung upaya pembinaan kepribadian Islam. Berikutnya, masyarakat dan negara yang sudah seharusnya menjadi wadah yang kondusif bagi terlahirnya remaja berkepribadian tangguh sebagaimana para pemuda hebat yang pernah lahir di masa kejayaan Islam dan memiliki karakter orang beriman sebagai mana terkandung dalam Q.S An-Nur ayat 51
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, Apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, ‘Kami mendengar dan kami patuh.’ Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS An-Nur: 51)
Maka tidak akan ada cerita mereka akan depresi ketika ada perintah berhijab, sebagaimana beberapa waktu lalu tersiar kabar adanya siswi yang merasa tertekan karena jilbab. Padahal, jilbab dan kerudung adalahsimbol ketaatan pada perintah Allah. Remaja muslim yang terbina dengan Islam kafah akan terbentuk kepribadian muslim yang tinggi pada dirinya.
Ia akan bermental kokoh, tidak mudah terpengaruh dan memiliki emosi yang stabil. Remaja seperti ini akan memandang syariat bukan sebagai beban. Baik perkara yang wajib dan sunnah, maupun terhadap perkara yang hukumnya mubah, makruh dan haram. Ia akan menjadi remaja yang sabar dalam menaati Allah. Kita tentu harus ikut berperan dalam mengawal mereka jangan sampai ada yang membajak semangat hijrah generasi muslim.*
Yasyirah
Forum Literasi Muslimah Bogor
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!