Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.579 views

Memuja Fisik Cantik, PR Besar Ibu dalam Mendidik Anak Gadisnya

 

Oleh: Fatimah Azzahra, S. Pd

Nama Isabella Guzman mendadak viral di lini masa. Tahun 2013 yang lalu, gadis cantik itu membunuh ibunya sendiri dengan ratusan tusukan. Bukan hanya itu, wanita asal Colorado, Amerika Serikat, itu membuat publik terhenyak karena ekspresi yang tidak biasa saat hadir di persidangan. Isabella Guzman tampak tersenyum ke kamera. Pada video berikutnya wanita kelahiran 28 Agustus 1995 ini juga memasang pose bercanda, menunjuk-nunjuk matanya dengan jari, sambil kembali memasang senyum. (Detik.com, 8/9/2020)

Sebanyak 151 tusukan, ia hunjamkan di wajah dan leher ibu kandungnya sendiri. Ia juga memukul ibunya dengan tongkat baseball hingga sang ibu meninggal. Sangat mengerikan. Walau demikian, hasil persidangan menyatakan Isabella Guzman tidak bersalah karena dideteksi bahwa dirinya mengidap paranoia skizofrenia. Penyakit mental yang sudah ada sebelum ia melakukan pembunuhan. Akhirnya ia pun dibawa ke rumah sakit jiwa.

Satu hal yang mencuri perhatian saya, bukan hanya kasus ibu dan anak ini, tapi juga bagaimana netijen Indonesia menyikapinya. Video yang sudah lawas ini baru viral 7 tahun setelah kejadian karena para milenials memposting ulang atau membagikannya di halaman media sosialnya. Dan captionnya pun membuat saya terhenyak, "Baru kali ini ngefans sama psikopat cantik".

Astagfirullah. Yang jadi perhatian malah paras rupawan Isabella. Apakah ini menandakan tingkatan berpikir anak muda kita? Saya sangat berharap tidak. Seolah karena cantik, maka tak apa jadi pembunuh.

Dari caption ini pun saya jadi sadar akan PR besar perempuan, sebagai ibu dari generasi. Di tangannya tanggung jawab mendidik anak-anak diletakkan. Maka, perempuan saat ini seharusnya tidak hanya menyibukkan diri dengan kemampuan mempercantik wajah dengan skincare dan make up, tapi juga mempercantik diri dengan ilmu agama dan ilmu parenting.

Allah pun sudah menurunkan fitrah mencintai dan mengayomi pada diri perempuan demi bekal mendidik generasi masa depan. Fitrah ini harus diperkuat dengan pondasi keimanan yang menjadikan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur sebagai tempat kembali yang selalu kita cari dalam segala kesempatan. Sehingga standar dan kacamata menurut aturan Allah lah yang akan dipakai. Walau tidak suka akan berusaha menyukai kalau itu wajib atau sunnah, walau suka akan berusaha menghindari dan meninggalkan kalau itu makruh atau haram.

Ibu pun akan bersandar pada Allah saja dalam mendidik anaknya. Karena sungguh kita tak akan sanggup diri kita mendidik anak-anak tanpa pertolonganNya. Tentunya dengan diiringi ikhtiar, seperti mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang. Mengisi tangki cinta anak setiap hari agar ia kuat menghadapi konflik yang terjadi.

Ibu pun diingatkan untuk mendampingi anak-anak dengan kalimat positif. Mengganti kata tidak bisa menjadi bisa. Mengubah masalah menjadi tantangan. Mencoba memberikan pilihan solusi atas masalah bukan fokus membahas masalah. Karena kata-kata bisa mematahkan dan membuat depresi orang yang punya potensi hebat. Apalagi kata-kata itu keluar dari lisan orang yang ia sayangi. Maka, akan membuat dirinya kerdil, tidak percaya diri bahkan membenci orangtuanya sendiri.

Selain kata-kata, intonasi suara dan gesture atau bahasa tubuh pun harus diperhatikan. Albert Mehrabian, seorang Profesor Emeritus Psikologi di Universitas California menyatakan dalam berkomunikasi kata-kata hanya berperan 7%, sementara intonasi suara 38% dan bahasa tubuh 55%.  Bukankah dalam al qur'an Allah pun sudah mengingatkan kita untuk tidak meninggikan suara di hadapan orangtua sebagai adab terhadap mereka? Lantas, orangtua pun punya adab yang sama terhadap anak-anaknya, apalagi anak-anaknya masih kecil.

Rasul pun mencontohkan bagaimana mengungkapkan rasa sayang dan kasihnya kepada anak-anaknya, anak-anak kaum muslim. Dengan membelainya, memeluknya, memangkunya, mendo'akan kebaikan untuknya.

Hati-hati dalam mendidik, jangan sampai anak sendiri membenci ibunya. Jangan sampai pula anak-anak kita salah memilih idola. Karena idola akan mempengaruhi mereka secara sadar atau tidak. Mari kembali ke dalam pangkuan agama. Agar terpelihara fitrah kita dalam keimanan pada Nya. Agar terpelihara dari kemaksiatan yang menyesakkan dada. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X