Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 3 Mei 2019 23:31 wib
8.025 views
Inilah 3 Langkah Membangun Visi Keluarga Berdasarkan Al- Quran
Oleh : Widya Fauzi*
"Kalau orang hebat hari ini berpikir 250 tahun ke depan, kita malah dibiasakan oleh Islam berpikir sangat jauh, yakni kehidupan sesudah kematian."
Selama 24 jam kita beraktifitas, paling tidak setengah perjalanan harian kita adalah kehidupan dengan pasangan atau keluarga. Pernahkah kita merasa kecewa tidak lulus ujian, gagal tes wawancara untuk sebuah pekerjaan atau bahkan kalah dalam sebuah perlombaan? Menyesalkah kita?
Jika ya, maka sesungguhnya penyesalan yang pernah kita alami tersebut tidaklah sebanding dengan penyesalan saat kita harus kehilangan kebersamaan dengan anggota keluarga. Menyesal karena telah melewatkan kesempatan bercengkrama dengan anak-anak atau sekadar berdialog dengan pasangan meski sebatas obrolan ringan tentang aktifitas hari itu.
Mengapa?
Karena bila waktunya tiba, saat malaikat maut menjemput jiwa kita, di dalam kubur kita akan ditinggal sendirian. Tangisan keluarga hanya sementara. Kita dimandikan, dikafani dan disholatkan hingga diantarkan ke pemakaman, sebatas itu. Selebihnya, keluarga, sahabat, harta benda yang kita miliki semuanya akan kembali ke 'tempatnya' masing-masing. Hanya amal yang akan menemani kita dalam kesendirian gelapnya alam kubur.
Begitulah ajaran Islam memberikan gambaran yang sangat detail tentang realitas ini. Realitas bahwa hidup di dunia hanyalah sementara. Ada kematian yang siap menyambut sebagai gerbang menuju kehidupan akhirat yang kekal. Tidak hanya realitas kehidupan dunia saja yang akan dilewati oleh manusia. Akan tetapi, realitas tentang kehidupan setelah kematian pun dijabarkan dengan jelas dan rinci.
Sesungguhnya akhiratlah keabadian yang merupakan buah dari kefanaan selama kita hidup di dunia. Tapi tidak sedikit diantara kita yang tertipu dan terjebak dengan kefanaan hidup. Mengejar segala kebutuhan materi di dunia, seakan di sinilah puncak kenikmatan hidup. Padahal Islam telah mengajarkan agar seluruh kaum muslimin memiliki visi akhirat. Bukan hanya untuk individu, visi keluarga pun harus berorientasi akhirat pula.
Mari kita lihat bagaimana Al-Qur'an mengajarkan kita membangun visi ini. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Q.S Al-Furqan ayat 74 yang artinya :
Dan orang-orang berkata : "Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
Mari kini kita tadaburi doa sehari-hari tersebut sebagai bekal visi keluarga.
Pertama, dalam ayat di atas mendahulukan kata pasangan baru kemudian keturunan. Hikmahnya ialah, seseorang secara wajar belum mendapatkan keturunan jika ia belum memiliki pasangan yang sah secara syariat.
Kedua, setiap pasangan yang telah dikaruniai keturunan mengharapkan keturunan yang menyejukkan pandangan mata. Hal tersebut akan terjadi setelah terajut jalinan kasih yang baik antar pasangan sehingga saling menyejukkan pandangan mata pula. Jika tidak, akan sangat sulit melahirkan keturunan istimewa saat rajutan kasih pasangan carut marut.
Ketiga, orang tua yang mampu menjadi penyejuk hati, diharapkan akan melahirkan pemimpin yang istimewa. Pemimpin yang mampu membahagiakan masyarakatnya adalah mereka yang menyejukkan pandangan mata bagi keluarganya. Pemimpin yang istimewa merupakan karya harmonisasi antara suami dan istri. Maka melahirkan pemimpin istimewa adalah tugas besar sebuah keluarga.
Oleh karena itu, mulai saat ini jangan biarkan anggota keluarga kita menjauh dari kebersamaan ini. Bahkan, jadikan kebersamaan di akhirat sebagai cita-cita yang mulia. Inilah kesuksesan hidup yang sesungguhnya. Semoga berawal dari keluarga kitalah, lahir para pemimpin istimewa untuk kebangkitan Islam di masa depan. Sebagaimana doa yang kita panjatkan setiap hari. Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Penulis adalah Pengajar, Founder Komunitas Muslimah Menjahit dan Bandung Storytelling Club.
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!