Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Oleh:
Tony Rosyid || Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa
TAK sedikit yang curiga bahwa keturunan PKI dan masyarakat yang berupaya untuk hidupkan kembali komunisme telah memilih untuk berafiliasi ke PDIP. Kecurigaan ini muncul terutama setelah salah seorang kader PDIP menulis buku berjudul: “Aku Bangga Jadi Anak PKI”.
Kecurigaan makin menguat ketika ada sejumlah pihak yang mendesak Jokowi atas nama kepala negara meminta maaf kepada PKI. Alasannya, PKI itu korban. Beruntung, Jokowi menolak. Jika tidak, akan ada gejolak yang tak perlu terjadi.
Belakangan, usulan fraksi PDIP atas RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) yang mengusung trisila dan ekasila serta menolak TAP MPRS No 25 Tahun 1966 menjadi bagian dari konsederannya seperti anti klimaks terhadap kecurigaan itu.
Jangan salah paham. Menuduh PDIP itu PKI tentu keliru. Tapi, mencurigai bahwa ada orang-orang yang berpaham komunisme di PDIP memang tak mudah dibuktikan secara hukum. Terlebih ketika hukum berada dalam kendali politik.
Maka, maklumat MUI pada poin 5 yang berisi tuntutan untuk mengusut tuntas pengusul RUU HIP gak mudah untuk dipenuhi. Dengan kata lain: diabaikan. Sebelumnya, keputusan Konggres Umat Islam Indonesia (KUII) yang diselenggaran MUI di Pangkal Pinang Bangka Belitung yang menuntut agar BPIP dibubarkan, juga tak dipenuhi. Malah sebaliknya, pemerintah justru mengeluarkan usulan RUU BPIP. Ini tamparan keras terhadap MUI dan semua ormas yang mengikuti KUII. Sekaligus menunjukkan bahwa MUI tak cukup kuat untuk menekan penguasa.
Beberapa pekan ini, isu HIP mulai meredup. Meski RUU HIP belum dicabut dari prolegnas. Mungkinkah Pemerintah dan DPR sengaja mengulur waktu dan berupaya melunakkan MUI dan pihak-pihak yang menolak HIP? Biar MUI yang jawab.
Kembali pada PDIP bahwa stigma terhadap partai yang dipimpin Megawati ini berkaitan dengan isu komunisme akhir-akhir ini memang semakin menguat. Apakah ini akan ada pengaruhnya terhadap elektabilitas partai banteng?
Jika berpengaruh, PDIP hanya butuh satu kalimat saja. Melalui ketua umum, yaitu Megawati cukup membuat satu kalimat sebagai pernyataan resmi bahwa: “PDIP Anti PKI”.
Kalimat ini mujarab. Cukup efektif untuk menghentikan stigma. Dengan satu kalimat ini, stigma PDIP terkait isu komunisme besar kemungkinan akan berangsur-angsur meredup. Apakah PDIP berani membuat pernyataan itu? Biarlah Ibu Megawati yang menjawab.*
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |