Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.569 views

Childfree, Yakin Suka – Suka?

 

Oleh: 

Zhivna Afniza || Mahasiswi STKIP PGRI Sidoarjo

 

AKHIR-AKHIR ini perbincangan tentang childfree jadi topic hangat di kalangan wanita yang menimbulkan berbagai spekulasi. Ada yang menganggap ini sebagai hak asasi yang harus di hargai tapi ada juga yang menentang karena satu alasan. Sebelumnya perlu kita pahami dulu apa itu childfree? Konsepnya seperti apa sih? Bagaimana awalnya sampai hal ini bisa muncul? Dampaknya seperti apa dan bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai seorang muslimah?

Childfree ini adalah istilah bagi mereka yang sudah menikah tapi memilih untuk tidak memiliki anak. Tentu ini beda dengan childless, yang mana childless lebih ke kondisi dimana seseorang tidak memiliki anak karena suatu keadaan fisikal atau biologis. Misal rahimnya sudah diangkat, mandul, vaginimus, dan lain sebagainya. Sedangkan childfree ini pilihan. Mereka mampu untuk melahirkan keturunan, secara fisik dan biologis aman, tapi mereka memilih untuk tidak memiliki keturunan.

Sebenarnya ini bukanlah hal baru, bahkan sudah menjadi hal lumrah di beberapa Negara. Bahkan dikutip dari laporan National Survey of family Growth, di Amerika Serikat tak kurang dari 15% wanita dan 24% pria memutuskan untuk tidak memiliki anak. Sehingga jika berbicara konsep sebenarnya kita tidak bisa mengklaim soal benar salah, karena itu kembali ke masing-masing individu. Hanya saja hal ini masih belum lumrah di kalangan masyarakat timur terutama di Indonesia yang kuat akan nilai norma dan budaya. Meski nilai hak asasi manusia dijunjung tinggi, tapi soal yang satu ini masih kerap menimbulkan kontroversi.

Istilah ini pertama kali muncul di abad ke 20 yang dicetuskan oleh St. Augustine seorang filsuf dan teolog Kristen. Sebagai penganut kepercayaan Maniisme, ia percaya bahwa membuat anak adalah sikap yang tidak bermoral. Sehingga untuk mencegahnya mereka menggunakan alat kontrasepsi dengan sistem kalender saat akan berhubungan seksual. Seorang professor sejarah di Universitas Xavier sekaligus penulis buku How to Be Childless : A History and Philosophy of Life Without Children, Rachel Xavier juga menjelaskan bahwa pada awal tahun 1500 an wanita di wilayah barat laut Eropa mulai menunda pernikahan. Alasan utamanya karena kemandirian dan tidak ingin bergantung. Sehingga pergeseran ini juga lah yang membuat banyak perempuan lebih memilih tidak menikah atau bahkan tidak memiliki anak. Mereka percaya bahwa dengan tidak terbenani ikatan pernikahan ataupun tanggungjawab anak, mereka bisa bekerja dan memperjuangkan kesetaraan. Hal ini juga tak lepas dari peristiwa perang, kebijakan pengendalian kelahiran, tuntutan ekonomi, traumatic, dan lain sebagainya.  

Dikutip dari laman cancer.org langkah ini juga cukup rentan bagi wanita untuk terkena kanker Rahim dan kanker payudara. Hal ini dikarenakan saat hamil dan menyusui ada perubahan hormonal yang bisa menekan resiko penyakit ini. Selain itu menurut penelitian, wanita tanpa anak juga beresiko memiliki kualitas kesehatan yang lebih buruk sehingga bisa meningkatkan angka resiko kematian dini.

Lantas bagaimana sebagai seorang muslimah seharusnya kita bersikap?

Bukankah Childfree juga bisa membuat kita lebih leluasa berbakti kepada suami, membantu mereka meningkatkan kesejahteraan rumah tangga sehingga bisa dibagi juga ke orang tua? Bukankah langkah ini juga bisa membawa kita terbebas dari tanggungan dosa dari apa yang anak lakukan? Bukankah langkah ini juga bisa mencegah kita dari dosa memikul amanah selama proses mendidik, membesarkan, hingga menafkahi anak?

Harus kita ingat kembali, Allah SWT telah menciptakan kita berpasang-pasangan. Bahkan dalam QS Al A’raf ayat 86 disebutkan “Dan ingatkan di waktu dahulu kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu”. Dari ayat ini saja harusnya kita sudah tersindir, bagaimana bisa kita menyaingi kehendak yang sudah Allah tetapkan sebagai fitrah. Jika hal ekonomi menjadi alasan, maka Allah pertegas kembali dalam QS Al Isra ayat 31 “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-lah yang akan memberi rizki kepada mereka dan juga kepadamu”.

Disinilah Allah menjamin bahwa sebanyak apapun anak yang lahir, tidak mungkin mereka tidak memiliki rezeki. Pasti Ia akan bukakan jalan terbaik bagi kita agar dapat memberikan nafkah terbaik pula bagi sang anak. Jika kita berpegang dengan asas menjaga romantisme dan taat pada suami, ingat juga dalam Hadist Riwayat Ibnu Hibban bahwa Rasulullah SAW pernah berkata “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan mudah beranak banyak karena aku akan berbangga dengan kalian di hadapan para nabi pada hari kiamat”.

Jika alasan kita terlalu overthinking saat proses mendidik, justru inilah tantangan yang menjadi pemicu untuk selalu meningkatkan kualitas diri. Justru ini yang menjadi pemicu kita untuk terus belajar dan berproses untuk bisa menjadi jauh lebih baik dan menjadikan anak kita pribadi yang sholih shalihah sehingga kelak saat meninggal, ada doa jariyyah yang bisa menjadi syafaat kelak di hari akhir. Maa syaa Allah.

Ini memang pilihan, terlalu banyak godaan duniawi yang membuat kita akhirnya gamang untuk melangkah. Terlalu banyak kekhawatiran seolah rasa percaya terhadap Sang Rabb mampu dikalahkan oleh kemampuan seorang hamba. Padahal kenyataannya tidak demikian, Bahkan Allah sudah menjamin dan menjanjikan banyak hal. Tinggal kita sebagai makhluk, mau berusaha sekeras apa untuk meraih seluruh kebaikan yang sudah dijanjikan olehNya. Pantaskah kita sebagai hamba meragukan apa yang sudah dijanjikan oleh pemilik kehidupan? Wallahu a’lam bis shawab.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X