Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.423 views

Memutus Mata Rantai Corona

 

Oleh:

Siti Masliha S.Pd

Aktivis Muslimah Peduli Generasi

 

VIRUS corona atau covid 19 telah menjadi perhatian seluruh dunia. Berbagai cara dikalukan agar penyebaran virus ini terhenti dan agar tidak memakan banyak korban. Banyak negara yang melakukan lockdown untuk menyelamatkan warganya dari keganasan virus ini.

Langkah ini tidak diambil oleh pemerintah Indonesia. Alasan pemerintah tidak memberlakukan lockdown karena dapat memutus pergerakan ekonomi dank arena  setiap negara memiliki tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda. Fakta yang menyedihkan justru pemerintah membuka kran-kran WNA (Warga Negara Asing) untuk datang ke Indonesia. Dilansir dari CNN Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang Agus Jamaludin membenarkan kedatangan puluhan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, melalui Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban. 

"Benar, hari ini ada sekitar 39 TKA asal China masuk ke Kabupaten Bintan," kata Agus Jamaludin di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (31/3). Agus mengatakan seluruh TKA tersebut telah menjalani pengecekan suhu tubuh, dan tidak ada yang menunjukkan gejala Covid-19.

Desakan kepada pemerintah untuk melakukan lockdown datang dari berbagai daerah, namun hal ini dianulir oleh pemerintah pusat. Mau berapa korban lagi yang menjadi korban keganasan virus ini??  Pemerintah harus punya sikap tegas untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Pemerintah pusat mempunyai tanggung jawab untuk mengurus rakyat. Jangan korbankan rakyat demi ambisi kekuasaan. Inilah tabiat kapitalis, manfaat yang dijadikan tolak ukur. Uang yang menjadi raja, tidak peduli ribuan korban tumbang.

Dari sini tampak jelas tabiat penguasa yang sesungguhnya. Rakyat hanya dimanfaatkan untuk meraih suara pada saat pemilu. Setelah naik ke singgasana kekuasaan rakyat di depak begitu saja. Hari ini rakyat menjerit kehilangan pekerjaan karena virus corona. Rakyat menjerit karena tidak punya beras. Apa langkah kongkrit dari penguasa? Mereka tutup mata dan tutup telinga.

 

Cara Islam Memutus Mata Rantai Wabah Penyakit 

Islam adalah agama yang sempurna. Islam tidak hanya mengatus masalah ibadah, masalah Kehidupan sehari-hari juga diatur dalam Islam. Sebagai contoh Islam juga mengatur bagaimana cara mengatasi wabah penyakit di suatu wilayah. Hal ini sebagaiman dicontohkan oleh Rasulullah. Berikut cara yang dilakukan oleh Rasulullah dalam menghadapi pandemi di suatu wilayah. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda; "Larilah dari orang yang sakit lepra, sebagaimana kamu lari dari singa."
 
Nabi menyarankan umatnya untuk membentengi diri dari penyakit menular dengan tidak menganggap enteng beberapa faktor dan penyebabnya. Di antaranya adalah dengan menghindari kontak secara langsung dengan penderita penyakit menular. Dalam hadis, Nabi mencontohkan penyakit kulit berupa lepra yang bisa menular melalui sentuhan kulit.
 
Langkah berikutnya yang dilakukan oleh Rasulullah adalah tenggang rasa. Anjuran menghindari pengidap penyakit menular bukan berarti menunjukkan bahwa Nabi sepakat untuk mengucilkan penderita tersebut. Akan tetapi, langkah yang diimbau ini justru lebih menitik-beratkan kepada semangat kepedulian dan tenggang rasa. Hal ini, sesuai dengan hadis riwayat Bukhari bahwa Nabi Saw pernah bersabda; "Janganlah kamu lama-lama memandang orang-orang yang sedang sakit lepra." Hadis ini merupakan penanda bahwa berkontak berlebihan dengan penderita penyakit menular di masa itu bisa memberikan dampak penderitaan pengidap dari sisi psikologis.
 
Tawakal adalah bentuk kepasrahan penuh kepada Allah Swt adalah jalan yang paling dianjurkan Rasulullah Saw. Ihwal penyakit menular, Nabi bersabda; "Tidak ada penularan, tidak ada ramalan jelek, dan tidak ada penyusupan kembali (reinkarnasi) ruh orang mati pada burung hantu. (HR. Muslim).
 
 
Nabi Muhammad Saw juga menganjurkan umatnya untuk bersabar ketika menghadapi wabah penyakit. Pernah ketika menghadapi wabah penyakit Thaun, Rasulullah bersabda; "Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum Mukminin." (HR. Bukhari).
 
Pesan yang tak kalah penting dari Rasulullah Saw ketika tertimpa musibah wabah adalah tetap membangun prasangka baik, optimistis, berdoa, dan tetap berikhtiar sekuat tenaga. Rasulullah Saw bersabda; "Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya. (HR. Bukhari) 

Selain apa yang dalam Islam negara juga wajib menjamin kebutuhan rakyatnya selama terjadi wabah. Penyedian fasilitas kesehatan dari negara adalah bentuk tanggung jawab negara dalam mengurus rakyatnya. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW, Rasulullah pernah membangun tempat pengobatan untuk orang-orang yang sakit dan membiayainya dengan harta dari baitul maal.

Wabah korona hanya ujian, teguran, sekaligus rahmat dari Allah Swt agar manusia tetap mengingat kekuasan-Nya yang tiada berbanding. Berprasangka baiklah bahwa dengan kasih sayang-Nya, Allah akan segera mencabut cobaan ini dalam waktu yang tidak lama. Seharusnya pengusa di negara kita mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah agar wabah penyakit tidak semakin menyebar dan korban yang meninggal tidak semakin banyak.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X