Senin, 10 Rabiul Akhir 1446 H / 24 April 2017 06:04 wib
42.665 views
Sebelum Bersyahadat, Dokter Ini Intens Nonton Video Zakir Naik di Youtube
BEKASI (voa-islam.com)--Pada safari dakwah Dr Zakir Naik di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Jawa Barat ada seorang peserta yang berprofesi dokter bernama Adi W Yeng mengucapkan syahadat.
Setelah berstatus mualaf, Adi yang sebelumnya pemeluk Katolik mendapat banyak pertanyaan dari keluarga dan teman-teman. Diantaranya bahkan ada yang menyayangkan keputusan Adi memeluk Islam.
Dalam akun Facebook nya, Adi berkisah asal muasal ketertarikan nya kepada Islam. Serta membantah tuduhan adanya paksaan. Berikut tulisannya.
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pertama-tama saya mau ucapkan Syukur kepada Allah SWT, terima kasih kepada Mama, Istri Novi Liu , Adik Melly Vincentius , dan keluarga maupun teman2 yang sudah sangat perhatian dengan saya.
Disini saya mau memberitahukan kepada keluarga dan teman2 semua memang benar saya hari Sabtu tanggl 8 April 2017 di lapangan patriot bekasi dengan dipandu oleh dokter Zakir Naik ber syahadat untuk menjadi Moslem.
Banyak dari teman2 saya yang terkejut dan bingung dengan saya kok bisa tiba2 memeluk agama Islam. Saya coba jelaskan dan saya harap mereka bisa mengerti dan menerima keputusan yang saya ambil karena benar2 tau gejolak apa yg saya hadapi selama ini.
Ini cerita dan anggapan "pribadi" saya sendiri jadi mohon maaf saya "tidak ada maksud" untuk menghina ataupun menjelek2an atau membenar2kan agama mana dan mana. Saya lahir di lingkungan keluaraga beragama "Budha" saya TK, SD, SMP dan SMA di lingkungan Kristen dan Katolik, jadi di banding agama Budha sendiri saya lebih paham agama Kristen karena dari kecil saya sdh dapat pendidikan Agama Kristen.
Saya yakin Tuhan itu ada dan Tuhan itu satu, di Budha Tuhan itu ada tapi karena saya bingung dan memang jarang mendapat pendidikan agama Budha di keluarga akhirnya saya memutuskan untuk memeluk agama Katolik, (walaupun awalnya waktu saya kelas 1SMP mau pindah agama Katolik di tolak keluarga karena alasan mama mase kecil) akhirnya baru Tahun 2007 akhirnya saya beragama Katolik.
Kehidupan beragama saya waktu itu baik2 saja, saya menikah dengan istri saya yg kebetulan sampai sekarang mase memeluk agama Katolik. Tetapi dalam perjalanan kedepan kadang terbesit di hati saya beberapa pertanyaan yang intinya apakah benar Yesus ini Tuhan atau hanya perantara, karena dalam doa selalu di sebut "dalam perantaraan" dan ada kejadian2 didalam kitab suci yang saya merasa Yesus ini manusia biasa yang diberi kuasa Allah atau lebih tepatnya Nabi.
Tapi untuk mencegah pikiran ini meluas saya selalu menenangkan diri dengan kata Iman, ya inilah iman dan saya harus percaya. (sekali lagi ini anggapan pribadi tanpa ada maksud untuk menjelek2an agama manapun) Tidak saya pungkiri saya dulu tertutup dan tidak mau tau tentang Islam, apalagi semenjak kejadian 1998 di Indonesia, jadi Islam di mata saya jelek.
Walaupun jujur saya dulu kuliah di tempat yang mayoritas mahasiswa/mahasiswinya 90% beragama Islam. Teman-teman saya banyak yang moslem dan waktu itu saya mase tertutup untuk tau tentang Islam walaupun hanya sedikit. Saya sering nemenin temen sholat, ke musholla tapi tetep ga ada terbesit sedikit pun di hati saya untuk masuk Islam.
Sampai suatu saat secara kebetulan waktu saya berkunjung ke tempat saudara sepupu saya Deddy Yong sedang menonton youtube tentang Dr. Zakir Naik (semoga dia juga cpt dpt hidayah :) ) nah ini awal mula nya saya kenal dr. Zakir Naik di tahun 2015, Deddy Yong bilang ke saya " ko cubo nonton nah ini ado dokter jago analisa kitab2 suci agama lagi heboh di yutub".
sesampai dirumah saya mencoba membuka video dokter Zakir Naik, pertama saya buka saya yg kebeneran juga sebagai dokter bisa menerima penjelasan2 dari dokter Zakir Naik yang saya anggap logis dan relevan. (FYI : seandainya yg ngasih tau saya utk ntn video2 dr. Zakir naik itu beragama Islam atau moslem, saya pasti “tidak akan” menontonnya, karena saya pasti berpikir mereka hanya mau membenar2kan agama mereka sendiri dan menjelek2an agama saya).
Nah dari sanalah saya coba buka satu persatu video tentang dr. Zakir Naik, saya juga membuka diri untuk tau lebih lanjut tentang Islam. Dari sinilah berbagai pertanyaan2 saya terjawab melalui logika yang diterangkan Dokter Zakir Naik.
Jadi kalo ada yg bilang dr. Zakir Naik teroris atau yg berhubungan ke sana, saya bingung sebab beberapa kali saya nonton tidak ada sedikitpun kata2 dr. Zakir Naik yang memancing kebencian atau mengarahkan untuk membenci orang2 di luar Islam, dia hanya membandingkan dan menjawab semua pertanyaan2 yg dilontarkan dengan tidak hanya kitab suci Quran tetapi dgn kitab suci mereka2. (ini tetep mase anggapan Pribadi ? ).
Nah dari sinilah pergalauan Iman di mulai. Tahun 2015 saya cb buka semua ayat2 yg disebut dr. Zakir Naik di injil dan saya juga mulai mencari tau tentang Nabi Muhammad. Saya beberapa kali berdiskusi dgn paman saya yg lama memeluk katolik dan karena mase belum terbebaskan galau imannya saya semept di ajak ketemu “ROMO” untuk berdiskusi kembali agar saya yakin.
Tapi setelah beberapa pertemuan juga tidak membuat saya lega, makin besar keinginan saya untuk tau tentang Nabi Muhammad SAW. Sampai pada titik dimana saya tidak percaya lagi dengan keyakinan saya, saya sering berdiskusi bersama istri dan dia tau saya sudah berada di Galau Tingkat Dewa.
Jadi sewaktu ada kesempatan dr. Zakir Naik ada di Indonesia, inilah saatnya saya ingin bertemu langsung dengan beliau dan saya ingin menanyakan langsung kepada beliau tentang Nabi Muhammad SAW, akhirnya setalah 1 ½ tahun di pergalauan iman saya harus mengambil keputusan. (FYI AGAIN : saya sudah tidak makan Babi dan tidak kegereja sejak pertama kali saya liat video YUTUB karena saya mase galau wktu itu adalah ± 1 ½ thn).
Jadi sebenernya saya sudah dari 1 ½ thn kmren mencari tau tentang Islam,saya juga harus berani membuat keputusan mengingat si kecil uda mulai gede dan uda mulai bisa melihat “Father is My First SUPER HERO”. buat keluarga dan temen2 deket saya mereka semua sdh tidak heran lagi.
Semoga cerita singkat saya ini bisa menjawab pertanyaan2 baik yang seiman atau tidak bahkan yang mantan seiman untuk bisa mengerti dan menerima keputusan saya. Ini masalah keyakinan, terima kasih sudah mengingatkan saya, dan saya sedang tidak terhipnotis di acara kemaren, tidak jg dibayar oleh siapapun, kalo ada yg bilang di iming2i masuk surga jelas dong, toh kita beragama tujuan nya kedepan mencari jalan untuk mecapai surga setelah kematian :) , buat keluarga juga jangan kuatir ya saya ga akan ikut ISIS, still Adi W. Yeng yang dulu yg doyan maen2.
Jadi mungkin ini catatan pendek dari saya karena saya kewalahan juga menjawab pertanyaan satu persatu dari temen2 dan keluarga sekalian. Kalo ada yang mau sharing dengan saya atau pengen tau lebih jauh, bole kapan2 kita ngbrol bareng ?
Maaf kalo slow response ke teman2 semua karena kmren saya lg di luar kota dan lagi susah dpt Signal (hahaha hemat) No Offense hanya menjawab pertanyaan2 keluarga dan teman2 yang terkejut. Atas pengertian semuanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikumwr wb.
Adi W. Yeng
Allahuakbar
* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!