Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 15 April 2021 22:00 wib
4.163 views
Ikuti Amerika Serikat, Australia Akan Tarik Seluruh Pasukan Dari Afghanistan Pada September
CANBERRA, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Bersama dengan AS, Australia akan menarik semua pasukan dari Afghanistan pada September tahun ini, perdana menteri negara itu mengumumkan pada hari Kamis (15/4/2021).
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahnya "akan menyelesaikan penarikan kontribusi kami untuk Misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO di Afghanistan."
"Selama dua tahun terakhir, kami telah mengurangi kehadiran militer kami di Afghanistan dari yang tertinggi 1.500 personel menjadi sekitar 80 personel saat ini," katanya.
"Sejalan dengan Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami yang lain, pasukan Australia yang tersisa akan meninggalkan Afghanistan pada September 2021."
Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu secara resmi mengumumkan bahwa pasukan Amerika akan kembali dari Afghanistan September ini, dengan mengatakan bahwa inilah saatnya untuk mengakhiri "perang selamanya."
Menurut Morrison, lebih dari 39.000 tentara Australia telah bertugas di Afghanistan sejak 2001.
“Tapi menjaga keamanan Afghanistan harus dibayar mahal. Sejak 2001, 41 personel Australia telah kehilangan nyawa mereka saat bertugas di Afghanistan, dan lebih banyak lagi yang terluka, beberapa secara fisik dan mental lainnya, ”bunyi pernyataan itu.
Morrison juga menjanjikan dukungan untuk proses perdamaian Afghanistan yang sedang berlangsung dan mendesak Taliban "untuk menghentikan kekerasan."
"Konflik telah menimbulkan banyak korban pada rakyat Afghanistan dan tugas kompleks untuk membuat perdamaian ada di depan," kata perdana menteri itu.
“Australia terus mendukung negosiasi damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. Kami mendorong kedua belah pihak untuk berkomitmen pada proses perdamaian dan menyerukan kepada Taliban untuk menghentikan kekerasan. "
Ratusan ribu warga sipil Afghanistan telah tewas sejak mantan Presiden AS George W Bush mengesahkan serangan di Afghanistan pada Oktober 2001.
Banyak tuduhan terhadap pasukan internasional mereka melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil tak berdosa di negara itu.
Tahun lalu, 39 tentara Australia dituduh melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap warga sipil atau tahanan Afghanistan.
Sebuah laporan yang ditugaskan oleh inspektur jenderal Angkatan Pertahanan Australia menemukan "informasi yang dapat dipercaya" bahwa tentara Australia membunuh warga sipil dan tahanan di Afghanistan.
Menurut laporan tersebut, 25 personel saat ini atau sebelumnya terlibat dalam kejahatan serius, baik yang melakukan pelanggaran itu sendiri atau menjadi "aksesori".
Jenderal Angus Campbell, kepala Angkatan Pertahanan Australia, menyampaikan permintaan maaf kepada warga Afghanistan atas pembunuhan tersebut dan Morrison telah berjanji bahwa para pelakunya akan menghadapi tindakan.
Namun, media Australia bulan lalu melaporkan bahwa militer berencana untuk membebaskan tentara yang terlibat dalam kejahatan perang di Afghanistan dengan "alasan medis".
Morrison juga tidak mau menjawab pertanyaan terkait tuduhan kejahatan perang selama konferensi persnya pada hari Kamis. (AA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!