Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 15 April 2021 21:00 wib
2.750 views
Makin Biadab, Pemberontak Syi'ah Houtsi Kini Mulai Tergetkan Universitas Di Saudi Dengan Rudal
JIZAN, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Aksi biadab kembali dilakukan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi Yaman yang menjadi kaki tangan Iran. Setelah memborbardir berbagai target sipil seperti pemukiman, bandara dan kilang minyak, aksi serampangan Houtsi kembali dilakukan dengan menargetkan universitas yang sama sekali tidak terkait dengan militer.
Puing-puing dari rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi ke Arab Saudi menyebabkan kebakaran kecil di sebuah universitas di barat daya kerajaan, ketika pertempuran sengit terus berkecamuk di provinsi Marib Yaman.
Pertahanan udara Saudi mencegat lima rudal balistik dan empat drone yang dikerahkan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi pada Rabu malam dan Kamis pagi, kata koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak di Yaman.
Rudal itu ditembakkan dan pesawat tak berawak diluncurkan dari provinsi Sa'ada, Yaman, kubu pemberontak di utara negara itu, menuju kota Jizan di Saudi, kata juru bicara koalisi Turki Al-Maliki.
"Puing-puing jatuh di kampus Universitas Jizan, menyebabkan kebakaran kecil yang berhasil dikendalikan dan tidak ada korban jiwa," kata juru bicara itu, menurut kantor berita resmi Saudi SPA.
Maliki mengutuk peningkatan kampanye udara Houtsi terhadap "target sipil", memperingatkan bahwa "tindakan bermusuhan ini merupakan kejahatan perang".
Juga pada hari Kamis, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan yang memberi tahu warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Arab Saudi karena meningkatnya ancaman serangan rudal dan pesawat tak berawak.
Juru bicara militer Syi'ah Houtsi Yahia Saree mengkonfirmasi serangan itu, mengatakan pada Kamis bahwa 11 drone dan satu rudal telah digunakan untuk menargetkan fasilitas milik perusahaan minyak Saudi Aramco.
Pada hari Senin, pemberontak Syi'ah yang didukung Iran itu mengklaim telah melakukan serangan lain terhadap Arab Saudi, dengan mengatakan mereka telah meluncurkan 17 drone dan rudal ke berbagai sasaran termasuk fasilitas Aramco.
Otoritas Saudi tidak mengkonfirmasi adanya serangan terhadap fasilitas minyak pada saat itu. Namun, koalisi mengindikasikan bahwa enam drone yang diluncurkan dari Yaman telah dicegat, tanpa menyebutkan adanya korban.
Pertarungan Marib berlanjut
Serangan hari Kamis terhadap Jizan terjadi di tengah bentrokan sengit antara pemberontak Syi'ah Houtsi dan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional yang didukung Saudi di provinsi kaya minyak Marib.
Marib adalah salah satu wilayah terakhir di Yaman utara yang dikendalikan oleh pemerintah.
Pertempuran itu telah menewaskan ratusan orang dan membuat lebih banyak orang mengungsi sejak Februari dan terus berlangsung meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata.
Seorang sumber di tentara pemerintah Yaman mengatakan bahwa bentrokan terus berlanjut di utara dan barat provinsi Marib di tengah serangan Syi'ah Houtsi terhadap posisi pemerintah.
Sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, menambahkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi telah menderita kerugian besar akibat penembakan artileri pemerintah dan serangan udara koalisi Saudi setelah mencoba maju ke daerah Tala Souda di provinsi Marib.
Pemberontak Syi'ah Houtsi merebut sebagian besar wilayah Yaman yang berpenduduk mayoritas Muslim Sunni termasuk ibu kota Yaman Sana'a pada tahun 2014, saat ini kelompok pemberontak Syi'ah yang didukung Iran itu menguasai sebagian besar Yaman utara.
Pada 2015, koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi turun tangan melawan mereka, untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan.
Lebih dari 120.000 warga sipil Yaman telah tewas dalam konflik tersebut dan 10 juta lainnya berisiko kelaparan. Situasi di Yaman disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia oleh PBB. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!