Yayasan IHH Turki Berikan Bantuan 2300 Paket Makanan kepada Muslim Rohingya di Bangladesh

KUTAPALONG, BANGLADESH (voa-islam.com) - Sebuah kelompok bantuan Turki membagikan 2.300 paket makanan kepada Muslim Rohingya yang terkena topan tropis di Bangladesh, kata kelompok tersebut pada hari Kamis (1/6/2017).

Paket makanan, termasuk beras, minyak, buncis, tepung terigu, garam dan gula, didistribusikan ke 1.300 keluarga yang dilanda Topan Mora pada hari Selasa, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH).

Munevver Huseyin, koordinator yayasan untuk Asia Timur, mengatakan bahwa tujuh orang kehilangan nyawa mereka dalam badai tropis dan lebih dari 50 lainnya terluka.

"Sebagian besar rumah telah runtuh dan atap rumah mereka terbang. Di kamp Kutupalong dan Balukhali, 10.000 rumah telah hancur, membuat 400.000 orang terkena dampak," kata Huseyin.

Sebuah undang-undang yang disahkan di Myanmar pada tahun 1982 menolak kewarganegaraan Muslim Rohingya - banyak di antaranya telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi - membuat mereka tanpa kewarganegaraan, melepaskan kebebasan bergerak, akses terhadap pendidikan dan layanan lain, dan membiarkan penyitaan sewenang-wenang atas harta mereka.

Mereka telah melarikan diri berbondong-bondong dari Myanmar sejak pertengahan 2012, setelah terjadi kekerasan komunal di provinsi Rakhine antara umat Buddha Rakhine dan Muslim Rohingya.

Selama bertahun-tahun, anggota minoritas itu telah melarikan diri ke negara-negara yang berbatasan, termasuk Bangladesh.

Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki, salah satu kelompok bantuan utama negara tersebut, mengirim bantuan kemanusiaan ke orang-orang yang menderita di seluruh dunia, termasuk Somalia yang dilanda perang, Suriah, dan daerah-daerah yang dilanda konflik di Myanmar. (st/aa)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Polisi Inggris Tangkap Seorang Tersangka Baru Terkait Serangan Bom di Manchester
• Pemohon Visa AS Sekarang Wajib Laporkan Aktivitas di Media Sosial
• Pengusaha Meksiko Jadikan Nama Trump Sebagai Merek Tisu Toilet
• Raja Maroko Tolak Datang ke KTT ECOWAS Menyusul Kehadiran PM Israel Netanyahu
• Polisi Hentikan Festival Musik Rock Terbesar di Jerman Menyusul 'Kemungkinan Ancaman Teroris'
• PBB: 600 Orang Meninggal Akibat Wabah Kolera di Yaman
• Myanmar Dakwa 3 Muslim Rohingya Karena Lakukan Shalat Taraweh di Jalan
• Ratusan Ribu Jamaah Padati Masjid Al-Aqsha pada Jumat Pertama Ramadhan