Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.810 views

Batalkan RUU HIP, atau Umat Kepung DPR

 

 

Oleh:

Tony Rosyid || Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

 

PILIHANNYA mudah: Stop bahas RUU HIP, semua aman. Pemerintah aman, DPR juga aman. BPIP? Itu lain soal. Bubarkan BPIP, lebih aman lagi.

Hadirnya BPIP justru seringkali menambah masalah. Lembaga ini dalam faktanya menjadi beban politik bagi Jokowi. Lahirnya dipertanyakan, kinerjanya dipersoalkan, apalagi narasi-narasinya. Kontroversial!

Ingat pernyataan ketua BPIP yang pernah buat geger Umat Islam? Ingat pula konsernya di tengah pandemi covid-19? Ini beberapa catatan yang tak terlupakan.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi terbesar di dunia ini menilai bahwa lahirnya BPIP seperti mengulang BP7 di masa Otde Baru. Menjadi alat sensor ideologi masyarakat (poin 8)

Bubarkan BPIP akan sedikit mengurangi beban politik bagi Jokowi. Hadirnya BPIP tak banyak memberi manfaat buat bangsa. Juga tak memberi legitimasi buat Jokowi. Baik legitimasi ideologis, moral maupun politik. Dari sisi ini, Jokowi sesungguhnya gak butuh BPIP. Lebih-lebih negara, gak butuh!

Kalau hanya untuk mengakomodir sejumlah pihak, Jokowi bisa buat lembaga yang lain. Lembaga yang tak bersentuhan secara sensitif dengan psikologi rakyat.

Saat ini, pemerintah dan DPR didesak oleh hampir seluruh elemen masyarakat untuk batalkan RUU PIH. Tidak hanya MUI dan Muhammadiyah yang menolak. PBNU tegas: Hentikan!. Dalam sikap dan pandangan NU poin 5 dikatakan " Sebaiknya proses legislasi RUU HIP dihentikan....". Jelas, lugas dan tegas: Hentikan!

Mengapa pemerintah melalui menkopolhukam "menunda pembahasan RUU HIP", dan tidak menghentikannya? Apakah nunggu rakyat reda, lalu dilanjutkan lagi pembahasannya? Atau takut sama PDIP, partai terbesar yang menjadi inisiator lahirnya RUU HIP? Rakyat sedang membaca dan memantau kemana arah pemerintah ini.

Selain minta menghentikan pembahasan RUU HIP, Jokowi perlu cermat untuk mengidentifikasi ulang peran lembaga atau perseorangan yang justru menjadi beban politiknya. Selama ini, di lingkaran istana banyak diisi oleh orang-orang yang justru mendowngrade posisioning Jokowi di mata rakyat. Tampaknya membela, tapi faktanya kontra-produktif. Membuat Jokowi makin kehilangan wibawa dan kepercayaan di mata rakyat. Faktor ini tentu telah mengganggu efektivitas kinerja Jokowi sebagai presiden.

Termasuk RUU HIP, ini telah membuat Jokowi ikut terpojok. Padahal, inisiatornya adalah PDIP Saatnya Jokowi beri instruksi: hentikan! Stop pembahasan RUU HIP.

Apalagi, sejumlah partai mulai cuci tangan dan berbalik arah. Partai-partai di parlemen menghindari benturan dengan suara Umat Islam yang notabene adalah mayoritas pemilih. Mau seperti PPP? Megap-megap setelah dihukum umat. Atau mau seperti PBB? Punya legalitas, tapi minus pendukung.

Jokowi tentu sudah belajar dari peristiwa 212. Repot dan melelahkan. Saat itu isunya adalah penghinaan agama. Sekarang, isunya adalah tersingkirnya Tuhan dari Pancasila. Bisa lebih dahsyat dampaknya.

MUI, melalui maklumatnya tegas: Tolak RUU HIP tanpa kompromi. Tanpa kompromi artinya jangan dilanjutkan. Muhammadiyah dan NU tegas: hentikan. Jangan dilanjutkan. Cukup!

Tak ada negosiasi. Jika nekat dilanjutkan, MUI telah menyatakan imbauannya kepada Umat Islam untuk menjadi garda terdepan menggunakan jalur konstitusionalnya. Artinya? Geruduk DPR. Apalagi ada NU dan Muhammadiyah yang seirama dengan Maklumat MUI. Belum lagi FPI, Ansor, Pemuda Pancasila dan ormas lainnya.

Bayangkan jika MUI serukan umat Geruduk DPR. NU, Muhammadiyah dan ormas yang lain ikut. Berapa jumlah massa Umat Islam yang akan datang dan kepung DPR. Kalau ini terjadi, isu bisa liar.

Saat ini, bola ada di pemerintah. DPR sudah menyerahkan ke pemerintah. Jika pemerintah tidak menghentikan dan membatalkannya, tapi justru masih bermain-main dengan kata "tunda" maka konsolidasi umat yang mulai terbangun di hampir seluruh wilayah Indonesia bisa jadi bom waktu. Jegerrr... Meledak!

Saat meledak, partai-partai boleh jadi sudah berganti haluan politiknya. 1998, para menteri pindah haluan. Berpaling, dan tinggalkan Soeharto sendirian. Jokowi mesti belajar dari peristiwa ini.

Tidak saja parpol-parpol itu menyelamatkan diri, tapi justru bergabung dengan umat. Saat itulah sesuatu yang besar bisa terjadi di negeri ini. Tak main-main! Jangan anggap remeh.

Batalkan RUU HIP, sebelum terlambat! Jangan menundanya! *

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X