Senin, 14 Jumadil Akhir 1446 H / 29 Juli 2019 14:07 wib
4.953 views
Pengangkatan Dahnil Sebagai Jubir Untungkan Gerindra
SETIDAKNYA ada dua catatan di balik keputusan Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, menunjuk Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai juru bicaranya yang disampaikan lewat akun Twitter @prabowo semalam. Dahnil tidak hanya akan bertugas seperti alat pengeras suara dalam menyampaikan pernyataan dan sikap Prabowo ke publik. Namun juga sebagai alat bantu dengar, dimana Dahnil akan merekam berbagai masukan dan pertanyaan khususnya di media sosial yang berkaitan dengan Prabowo, terutama pandangan terkait isu-isu mutakhir.
Dua catatan tersebut adalah terkait aktor dan sarana. Kita mulai dari yang kedua. Prabowo tampaknya sadar betul bahwa di era third age of political communication yang berbasis internet ini komunikasi itu bersifat real time dan interaktif. Lewat berbagai platform medsos, masyarakat membincangkan berbagai informasi terkait isu dan peristiwa yang mengalir demikian cepat. Selain ingin mengetahui respons para politisi pada saat itu juga, tidak jarang netizen pun mendesakkan aspirasi mereka agar didengar dan diperjuangkan tokoh-tokoh publik.
Tokoh yang tidak sadar dangan perubahan komunikasi tersebut tentu akan ditinggalkan. Tokoh yang demikian juga bisa dianggap turut berkontribusi terhadap penyebaran informasi palsu, fitnah bahkan hoax. Sebab berbagai informasi negatif berkembang luas karena tidak segera diklarifikasi oleh pihak atau tokoh terkait yang mengetahui informasi sebenarnya. Pemelintiran informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab karena adanya jurang waktu antara sebuah peristiwa dengan penjelasan resmi. Medsos harus dimanfaatkan sebagai penutup jurang tersebut.
Sebagai ketua umum partai terbesar kedua di Indonesia dan memiliki pendukung hampir 70 juta rakyat Indonesia (hasil Pilpres 2019), tentu Prabowo tidak mau ditinggalkan. Apalagi, dia sudah berikrar akan timbul dan tenggelam bersama rakyat. Karena itu, jembatan praktisnya adalah memanfaatkan medsos dengan terus berkomunikasi, mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat yang disampaikan lewat Twitter, Facebook dan lain sebagainya.
Kedua aktor. Sebagai manusia biasa, juga karena berbagai kesibukan, Prabowo tentu sadar tidak akan bisa terus on dengan publik. Rakyat juga tahu itu. Makanya pengangkatan juru bicara, apalagi yang dipercayakan adalah sosok Dahnil Anzar Simanjuntak, sangat tepat. Penunjukan Dahnil ini memang tidak mengejutkan. Dengan hubungan yang cukup dekat selama hampir setahun belakangan ini, Prabowo tentu sudah merasa berbagai pemikirannya telah diketahui Dahnil. Ditambah lagi Dahnil menjalankan perannya dengan sangat baik saat menjadi Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 lalu.
Keberhasilannya sebagai jubir selama ini tidak lepas dari gaya komunikasinya yang santun, ramah, dan juga percaya diri. Untuk yang terakhir ini tidak lepas dari penguasaannya terhadap banyak isu dan bidang. Sebagai doktor ekonomi, dosen, aktivis gerakan, dan pemimpin organisasi kepemudaan, membuatnya bisa berbicara dalam beragam topik yang tengah menjadi pembicaraan publik. Ditambah lagi keakrabannya dengan dunia medsos. Terlebih, Dahnil juga seorang Youtuber dan Vlogger. Kerunutan dan ketenangannya dalam menyampaikan pesan-pesan lewat video pendek kerap diacungi jempol banyak orang.
Karena itu pula, Prabowo dan Gerindra bisa diuntungkan dengan bergabungnya mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah tersebut, bahkan akan mendapatkan double gain atau dua keuntungan. Pertama, mendapat manajer narasi publik yang baik sehingga citra Gerindra lebih positif di publik mengingat rekam jejak Dahnil selama ini. Kedua, berpotensi menggaet gerbong baru, terutama anak-anak muda Islam yang tersebar di seluruh Indonesia. Apalagi Dahnil memiliki kapasitas untuk membangun jejaring Gerindra semakin rapi di akar rumput berbekal pengalaman, prestasi, dan pengaruh yang telah ditorehkannya.
Zulhidayat Siregar
Pernah bekerja di media online
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!