Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Juni 2021 08:53 wib
14.974 views
Ketika Antrean ke Masjid Tak Sepanjang Antrean BTS Meal
Oleh:
Fita Rahmania, S. Keb., Bd.
BERBICARA tentang kaula muda memang tak ada habisnya. Silih berganti jaman membuat pandangan dan prinsip hidup kaula muda senantiasa berubah. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, tren yang tercipta pun semakin menggila.
Arus globalisasi yang gencar semenjak beberapa tahun silam terbukti semakin menuntut sebuah realisasi. Freedom of life yang diusung tanpa rambu nyatanya tak membuat nasib kaula muda hari ini semakin baik, justru sering kali kebablasan.
Demikian halnya dengan demam korean wave yangakhir-akhir ini banyak menyita perhatian kaum muda di seluruh dunia. Tidak memandang usia, jenis kelamin, bahkan agama. Semua meluapkan cinta kepada makhluk tanpa batas sedikit pun. Namun di balik itu semua, kondisi yang sebenarnya terjadi adalah mereka tidak lain sebagai korban. Korban para kapitalis yang dengan ganas menghisap uang-uang mereka. Karena demi sang idola, para penggemar (fans) dengan mudah memberikan segalanya. Mereka rela membeli album, foto, merchandise, dan segala sesuatu tentang sang idola.
Seperti fenomena yang tengah hangat terjadi belakangan ini. Dilansir dari kompas.com, Rabu (9/6/2021), BTS Army—sebutan penggemar BTS—di Indonesia dan di beberapa negara lain menyambut peluncuran paket Chicken McNuggets yang diberi nama BTS Meal alias santapan BTS dengan gegap gempita. Mereka menyerbu puluhan gerai McDonald’s atau memesan lewat layanan pesan makanan secara daring. Fenomena ini sempat jadi perhatian beberapa media di dunia. Pasalnya, peluncuran BTS Meal di negara lain sebelumnya tidak seheboh di Indonesia, setidaknya hingga saat ini.
Aksi fanatisme seperti ini mungkin terkesan sangat berlebihan. Bayangkan, mereka rela antri berjam-jam, mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi mendapatkan BTS meal. Apalagi bagi mereka yang beragama Islam. Tentu hal ini kurang relevan dengan ajaran Islam.
Bagi pemuda muslim, sudah seharusnya memegang teguh akidahnya dalam menjalani kehidupan. Pemuda adalah harapan masa depan umat. Berkualitas pemuda hari ini, penuh ketaatan, cerahlah masa depan suatu kaum. Buruk kondisi kaum muda hari ini, suramlah nasib bangsa tersebut di kemudian hari.
Karena itulah Nabi Saw. mengingatkan kaum Muslim untuk menjaga masa muda mereka sebaik-baiknya:
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu…” (HR al-Baihaqi)
Namun, yang terjadi sekarang adalah pemuda muslim seolah sudah kehilangan jati dirinya. Islam tak lagi jadi way of life (cara hidup). Bahkan mereka lupa begitu saja bahwa Nabi Muhammad Saw. sebagai sebenar-benarnya idola.
Allah SWT menegaskan dengan sangat jelas dalam firman-Nya:
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah Saw. telah menginspirasi banyak manusia. Islam yang beliau bawa mampu menjadi sumber keberanian dan motivasi dalam hidup. Oleh karena itu, penting bagi pemuda muslim memilih dengan benar jalan yang akan ia lalui dalam kehidupan. Jangan sampai mengikuti apa yang dibenci Allah SWT. Demi BTS Meal aja rela antri, masa giliran beribadah ke masjid ogah-ogahan.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!