Sabtu, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Mei 2017 21:42 wib
5.134 views
Enam Point Hasil FGD Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Islam
PERS RILIS:
Hasil FGD Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Islam
Perjalanan Pilkada DKI Jakarta telah menyita perhatian masyarakat Indonesia secara luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari kasus penistaan Al-Quran yang dilakukan oleh Ahok yang kemudian direspon oleh ummat Islam dengan Aksi Bela Islam.
Respon ini membuat kelompok-kelompok liberal dan sekuler di Indonesia menjadi khawatir, termasuk media asing pun menyoroti hal ini sebagai sesuatu yang membahayakan. Untuk itu, isu radikalisme, mengancam kebhinekaan, makar dan sebagainya pun marak digulirkan.
Kemenangan Anies-Sandi pun diopinikan sebagai kemenangan kelompok radikal, intoleransi dan anti kebhinekaan. Mirisnya tuduhan-tuduhan seperti itu seakan dilekatkan kepada Ummat Islam, Ulama kaum muslimin dan gerakan dakwah Islam. Upaya kriminalisasi Ulama, aktivis Islam, dan ajaran Islam pun mulai nampak. Termasuk yang terbaru adalah rencana Pembubaran Ormas Islam.
Senin, 8 Mei 2017, Menkopolhukam Wiranto menyatakan akan melakukan proses pembubaran terhadap organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dengan alasan bahwa HTI dinilai tidak melaksanakan peran positif untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan guna mencapai tujuan nasional; terindikasi kuat telah bertentangan dengan tujuan, azas, dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas; kegiatan yang dilakukan nyata-nyata telah menimbulkan benturan di masyarakat yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI.
Namun, penghakiman sepihak dari pemerintah tersebut dinilai melangkahi proses hukum yang berlaku, terkesan hal ini merupakan agenda politik untuk membungkam gerakan dakwah Islam ini dimana HTI konsisten kritis terhadap pemerintah.
Bahkan seakan seperti tumbal atas kekalahan Ahok, yang justru menunjukkan bahwa rezim saat inilah yang radikal dan pemecahbelah rakyat, selain menjadi pengalihan isu atas kebijakan liberal yang dijalankan
Untuk itulah, Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam (FPMI) mengadakan FGD para Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Islam di Jawa Barat terkait isu tersebut dan memperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pemuda dan Mahasiswa Islam menyayangkan sikap pemerintah yang gegabah dan represif.
2. Pemuda dan mahasiswa Islam menolak rencana pembubaran ormas Islam, dalam hal ini HTI.
3. Pemuda dan mahasiswa Islam harus bangkit dan terjun ke tengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi positif.
4. Opini penolakan pembubaran ormas Islam harus disebarluaskan agar menjadi suara publik dari ummat Islam.
5. Dakwah Kaum Muda dan Mahasiswa Islam harus terus Berjalan.
6. Pemuda dan Mahasiswa Islam harus bersatu melawan setiap Kezhaliman dan kesewenang- wenangan rezim terhadap ummat Islam, Ulama kaum muslimin dan gerakan dakwah Islam.
Bandung, 13 Mei 2017
Forum Pemuda dan Mahasiswa Islam
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!