Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 8 November 2015 12:17 wib
8.111 views
Peluncuran Kampanye: "Khilafah Rasyidah yang Adil adalah Pembebas Al-Aqsa dan Pelindung Perempuan"
Pers Rilis:
Sejak pendudukan Yahudi di tanah suci Palestina, mereka telah menjalankan kebijakan penindasan, pembunuhan, dan pelecehan terhadap rakyat Palestina, dan sejarah gelap mereka penuh dengan kebencian, dendam, pembunuhan yang telah diketahui dunia. Mereka telah membunuh, memenjarakan, menyiksa ribuan, bahkan puluhan ribu orang. Perempuan dan anak-anak pun tidak terhindarkan dari pembunuhan, pemenjaraan, luka-luka, penghancuran rumah dan pengusiran. Ditambah lagi perempuan juga harus kehilangan suami, saudara laki-laki, bapak dan anak atau semuanya sekaligus.
Selama serangan terkini yang menimpa tanah Palestina yang diberkati, rakyat Palestina seluruhnya bangkit, termasuk kaum perempuannya, untuk melindungi Al-Aqsa. Dengan mempertaruhkan nyawa mereka, para muslimah yang berjaga di dalam Al-Aqsa berjuang dengan teguh untuk melindungi Al-Aqsa dengan ketegaran dan kekuatan yang dimiliki sekalipun segala jenis penindasan mereka hadapi dan berbagai upaya untuk menyingkirkan mereka. Jumlah syuhada yang telah meninggal karena peluru tentara entitas Yahudi dan serangan-serangan mereka sejak awal Oktober di Tepi Barat dan Gaza sejauh ini mencapai 54 orang, termasuk sejumlah perempuan, pemudi, dan anak-anak, dan jumlah yang terluka mencapai lebih dari 5500 orang, baik yang terluka karena amunisi, peluru karet, luka bakar, gas beracun, atau pukulan tentara dan warga Yahudi. Hal di atas belum termasuk mereka yang dipenjara yang di antaranya terdapat anak-anak. Jumlah anak-anak yang menjadi tahanan sejak awal bulan ini mencapai 280 orang, yakni hampir 30% dari total jumlah tahanan. Semua ini ditambah lagi dengan kebijakan kengerian, pelecehan dan kekerasan yang dilakukan melalui pendudukan di setiap sudut Palestina setiap harinya.
Masjid Al-Aqsa bukanlah sekadar batu atau Menara bagi Muslim, melainkan situs yang berkaitan dengan keyakinan mereka; Masjid Al-Aqsa merupakan Kiblat pertama dan tempat naiknya Rasul mereka nabi Muhammad SAW ke langit (Isra’), karenanya mempertahankan Al-Aqsa merupakan tuntutan syariah bagi seluruh muslim, bukan hanya kewajiban nasional atau patriotisme warga Palestina. Masalah Al-Aqsa tidak terbatas bagi rakyat Palestina saja, melainkan masalah kaum muslimin seluruhnya, dan melindungi dan membebaskannya adalah kewajiban para penguasa muslim dan tentara-tentara mereka. Pemberontakan ini membuktikan bahwa keyakinan Islam sangatlah kuat, alhamdulillah, tertancap dalam hati ummat juga di dalam hati pemuda-pemudi muslim yang bahkan belum genap berumur 20 tahun, yang oleh Barat dan sekutunya berusaha dirusak dan dijauhkan dari keyakinan mereka dengan segala cara dan metode.
Ya! Mempertahankan Al-Aqsa dan Palestina merupakan sepenuhnya kewajiban dalam Islam. Hal ini dapat dicapai dengan mengusir entitas Yahudi untuk selamanya dan tidak dengan cara meminta pertolongan komunitas dan organisasi internasional, dan tidak pula dengan cara membawa pasukan yang memusuhi ummat dan tangannya penuh darah kaum muslimin. Para syuhada mengorbankan darah mereka bukan demi semua hal ini, ibu-ibu dan anak-anak mereka juga tidak bersabar mencari pahala dari Allah SWT karena hal ini. Di mana kah suara organisasi-organisasi internasional yang mengklaim mengembalikan hak-hak perempuan dan anak-anak terhadap tragedi dan pelanggaran HAM, dan hak-hak perempuan dan anak-anak yang terjadi di Palestina saat ini!
Di mana perjanjian-perjanjian internasional yang resolusi gagalnya tidak mereka terapkan, kecuali untuk tujuan memerangi Islam dan hukum-hukumnya?! Saat ini mereka
﴿صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ﴾
“…tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti” [Q.S. Al-Baqara: 171]
Selain itu, peran ulama juga sangatlah besar dan kuat, dan kelalaian dan kepuasan diri mereka dalam mengemban tugasnya juga merupakan dosa besar di sisi Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana mereka bisa mengabaikan masalah umat! Di mana suara para ulama Mesir, Irak, Palestina, Yordania dan Pakistan terhadap apa yang terjadi di Tanah yang Diberkati sekaligus tempat kenaikan Rasulullah (saw) ini?! Di mana para tentara yang telah dijauhkan dari peran hakiki mereka untuk membela Islam dan kesuciannya serta untuk menjawab panggilan penuh kesengsaraan dari para wanita!? Sebaliknya, mereka justru telah diberikan fatwa untuk melawan saudara sesama Muslim mereka untuk melaksanakan skema Barat dan agen-agennya?! Dimana kah para ulama yang sepatutnya mengarahkan mereka kepada tugas mereka untuk memberikan dukungannya demi mendirikan Negara Khilafah kedua yang adil dan berjalan pada metode kenabian, yang mereka ketahui sebagai Janji Allah dan kabar gembira dari Rasul-Nya (SAW) ?!
Dalam rangka menegaskan dan mengklarifikasi peran Khilafah sebagai pembebas Al-Aqsa dan pelindung Perempuan, Divisi Muslimah Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir akan menyelenggarakan sebuah kampanye untuk menyoroti kebijakan penindasan, pelecehan, dan pembunuhan berdarah dingin yang dilakukan oleh entitas Yahudi. Kampanye ini juga akan menyoroti pengorbanan yang dilakukan oleh kaum perempuan, anak-anak dan pemuda Palestina dalam pendudukan yang penuh kebencian ini, yang merupakan manifestasi dari keyakinan Islam mereka yang kuat.
Kampanye ini juga akan menggambarkan kegagalan konvensi-konvensi dan organisasi internasional dalam melindungi kehidupan para wanita dan anak-anak. Selanjutnya, kampanye ini pun akan menekankan tugas para ulama atas Tanah yang diberkati sekaligus tempat Isra' Rasulullah (saw) ini, serta menekankan tugas tentara-tentara Muslim untuk bergerak mempertahankannya dan kaum perempuannya dengan memberikan dukungan kepada Hizbut Tahrir untuk mendirikan negara Khilafah kedua yang adil dan sesuai dengan metode kenabian, yang merupakan satu-satunya cara untuk melindungi kaum perempuan dan anak-anak serta membebaskan Tanah ynag Diberkati ini dari kotoran dan kekejian orang Yahudi. Pada otoritas Abi Umamah, ia berkata:
«لا تزال طائفة من أمتي على الدين ظاهرين، لعدوهم قاهرين، لا يضرهم من خالفهم إلا ما أصابهم من لأواء، حتى يأتيهم أمر الله. وهم كذلك»، قالوا: يا رسول الله وأين هم؟ قال: «ببيت المقدس وأكناف بيت المقدس»
“Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang berada di atas kebenaran, mengalahkan musuh-musuhnya, dan orang-orang yang memusuhi mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka kecuali sedikit musibah semata. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah kelompok tersebut?” Beliau menjawab, “Mereka berada di Baitul Maqdis dan pelataran Baitul Maqdis.…”(HR. Ahmad dan Tabarani)
Divisi Muslimah Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!