Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Januari 2015 17:03 wib
11.051 views
Siaran Pers SETARA Institute, Penangkapan BW: Jokowi Membiarkan Ketegangan dan Memperlemah KPK!
Siaran Pers SETARA Institute, 23/01/2015
Penangkapan BW: Jokowi Membiarkan Ketegangan dan Memperlemah KPK!
Cara Joko Widodo menyikapi ketegangan baru antara Polri vs KPK pasca penangkapan Bambang Widjojanto, sama sekali tidak menunjukkan kepemimpinan sebagai seorang presiden.
Joko Widodo tampak sekali sengaja melakukan pembiaran disebabkan oleh dua kemungkinan, tekanan partai politik pengusungnya, atau karena dirinya sengaja berpolitik dengan memainkan politik dua kaki.
Satu sisi Jokowi berpatuh pada partai pengusung, di sisi lain justru menggunakan ketegangan ini sebagai cara Jokowi menghindar dari tekanan politik.
Pernyataannya Jokowi yang menghimbau agar masyarakat tidak terbawa oleh gesekan kedua institusi ini justru semakin membuat masyarakat resah dan menebarkan ketidakpercayaan yang semakin meluas. Pola kepemimpinan sebagaimana diperagakan Jokowi jelas mengorbankan institusi Polri juga KPK.
Rakyat yang seharusnya dipupuk kepercayaannya untuk mendukung dua institusi penegak hukum itu, malah diseret untuk tidak percaya. Dalam jangka panjang kepemimpinan semacam ini akan membahayakan kelembagaan demokrasi. Ketegangan antara Polri vs KPK ini telah masuk ke ruang politik, juga disebabkan karena KPK yang tidak cukup meyakinkan publik atas penetapan BG sebagai tersangka.
Kesan politisasi sudah muncul sejak awal dan telah menyeret Polri dan KPK pada arena politisasi penegakan hukum.
Publik sangat mafhum bahwa penangkapan Bambang Widjojanto adalah serangan balik Mabes Polri secara institusional karena penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka.
BG telah berhasil menyeret institusi Polri untuk menjadi perisai atas kasus hukum yang dialaminya. Meskipun cara penetapan BG sebagai tersangka oleh KPK juga banyak disesalkan para pihak, akan tetapi cara Polri menyikapinya justru kontraproduktif.
Dan seluruh drama ini dibiarkan oleh Joko Widodo, Kepala Negara yang memiliki kuasa atas institusi Polri. Apa yang dilakukan Jokowi adalah membiarkan ketegangan terus berlanjut.
Dengan membiarkan ketegangan Polri vs KPK, sama saja Jokowi memperlemah Polri dan KPK.
Contact Person:
Ismail Hasani,
Direktur Riset SETARA Institute:
08111 88 4787
-------------------------------------------------
SETARA Institute for Democracy and Peace
Jl. Danau Gelinggang Blok C-III No. 62
Bendungan Hilir, Jakarta Pusat
Telp. 021-70255123
Fax. 021-5731462
Email : setara@setara-institute.org, setara_institute@hotmail.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!