Pahala Jariyah Menanam PohonSelasa, 28 Jan 2025 21:37 |
|
Wendi Zarman: Belajar Bahagia Mulai dari Diri SendiriAhad, 26 Jan 2025 08:59 |
JAKARTA (voa-islam.com) - Pengamat terorisme dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menanggapi rencana Pemerintah menggunakan pendekatan lebih humanis dalam mengatasi masalah keamanan di Papua.
Ia khawatir Papua lepas dari NKRI bila konflik terlalu lama terjadi tanpa ada penyelesaian.
Harits mengingatkan, masalah separatisme di Papua sudah berlangsung menahun. Ia khawatir kalau pemerintah pusat tidak menemukan formula efektif untuk meredam pemberontakan maka sangat potensial kekuatan separatis makin mengakar.
"Pada titik jenuh menghadapi situasi ini, masyarakat Papua bisa saja justru akan berbondong-bondong menjadi bagian dari perjuangan kelompok separatis. Dan peristiwa lepasnya Timor Timur bisa saja terulang untuk Papua," kata Harits seperti dikutip dari republika.co.id, Kamis (16/12).
Harits heran mengapa Pemerintah tak kunjung bisa menuntaskan masalah keamanan di Papua. Padahal penyelesaian masalah Papua baik menyangkut aspek mewujudkan stabilitas keamanan, pembangunan SDM, ekonomi, infratsruktur, dan aspek-aspek fundamental lainya punya payung hukum kuat.
Payung hukum yang dimaksud ialah Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Keppres Nomor 20 Tahun 2020 Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Terbaru, kehadiran UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang perubahan kedua UU Nomor 21 tentang Otsus Papua.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah konsistensi pada ranah inplementasi. Yang bertanggung jawab harus betul-betul memastikan semua program berjalan on the track," ujar Harits.
Harits menekankan agar dana otonomi khusus (otsus) yang diberikan oleh Pemerintah benar-benar terserap dengan baik bagi kesejahteraan masyarakat Papua. Ia juga menyinggung penguatan mekanisme pengawasan dana otsus.
"Dana otsus yang sangat besar perlu monitoring dari hulu sampai hilir agar dana tepat sasaran, sesuai prioritas, sesuai target dan ada audit serta transparasi anggaran," ucap Harits.
Selain itu, Harits meminta Pemerintah menjamin masyarakat Papua dapat merasakan perlakuan adil di berbagai bidang. Sehingga mereka memperoleh haknya sebagai warga negara Indonesia (WNI). Sebab ia mengamati kesenjangan menjadi salah satu akar masalah keamanan di Papua.
"Masyarakat Papua tidak akan simpati dengan perjuangan kelompok separatisme, atau masyarakat Papua akan betah di rumah besar NKRI jika mereka merasakan pembangunan, aman, damai, makmur, berpendidikan, fasilitas publik memadai, dan hidup rukun bermartabat dengan punya kedudukan sama di mata hukum sebagai WNI," tutur Harits. [syahid/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Pahala Jariyah Menanam PohonSelasa, 28 Jan 2025 21:37 |
|
Wendi Zarman: Belajar Bahagia Mulai dari Diri SendiriAhad, 26 Jan 2025 08:59 |