Jum'at, 10 Rabiul Akhir 1446 H / 27 September 2024 06:04 wib
7.876 views
Bangun Tidur Ragu, ''Apakah Saya Sedang Dalam Keadaan Junub?''
Soal:
Assalamu ‘Alikum Ustd, izin bertanya, saya sedang dalam keadaan was-was. Jadi setiap bangun tidur saya selalu ragu; apakah saya sedang dalam keadaan junub? Pernah suatu ketika setelah bangun tidur saya mengecek celana saya tapi tidak ada bebasahan, akan tetapi seiring berjalan nya waktu saya ragu kalau saya dalam ke adaan junub. Bagaimana cara menyikapinya ya Ustadz.
Padahal saya sudah yakin bahwasannya saya tidak mimpi basah,tapi ada saja pikiran saya yang menggap saya sedang dalam keadaan junub.
Jawab:
Wa’alaikumus Salam Warahmatullah, , , ,
Al-Hamdulillah, bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya yang tiada terhingga; khususnya nikmat iman dna taufiq meniti jalan keshalihan. Shalawat dan salam terlimpah kepada RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam dan keluarganya.
Keraguan dan kekhawatiran berlebih akan hadats besar mimpi basah yang menghantui diri bagian dari waswasah (bisikan) syetan. Biasanya ini dilancarkan kepada orang yang sedang menapaki jalan keshalihan. Dibuatnya sulit dan tersiksa menjalakan perintah Allah Ta’ala. Maka waspada dengan tipu dayanya. Ini yang pertama.
Kedua, apabila seseorang ragu –apakah dia mengalami hadats besar karena mimpi basah- maka dia lihat pada kain / celananya. Jika ada basah dengan aroma khas air mani maka ia wajib mandi. Dan jika tidak ada basah di celana, walau dia mimpi mengarah ke sana, maka tidak wajib mandi. Yang menjadi patokan adalah adanya basah sebagai bukti nyata telah keluar mani. Jika tidak ada basah, yakinkan diri bahwa tidak mengalami hadats besar. Wallahu a'lam.
dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, ia berkata, “Nabi pernah ditanya tentang seseorang yang mendapati cairan (mani), tapi ia tidak ingat apakah ia telah bermimpi? Maka beliau bersabda: Dia wajib mandi.”
"Sementara mengenai seseorang yang mengingat bahwa ia telah mimpi basah, namun ia tidak mendapati cairan (basah) mani (apakah ia harus mandi)? Maka beliau bersabda, “tidak kewajban mandi atasnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
[Baca: Ragu Berhadats Besar saat Bangun Tidur, Haruskah Mandi?]
Ketiga, apabila ada pikiran tidak-tidak soal mimpi basah, “jangan-jangan, jangan-jangan” maka abaikan. Berpegang dengan hukum fiqih ini yang berdasar hadits shahih.
Keempat, perbanyak dzikir dan membaca isti'adzah (memohon perlindungan kepada Allah) dari gangguan setan. Tidak ada cara paling efektif menangkal gangguan setan kecuali dengan banyak berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan-bisikan tersembunyi setan. Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Dijawab: Badrul Tamam
* Kirimkan tulisan Islami atau pertanyaan ke badrutamam@voa-islam.com / 087781227881 (SMS/WA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!