Rabu, 2 Rabiul Akhir 1446 H / 27 September 2023 10:24 wib
36.343 views
Tahiyatul Masjid & Qabliyah; Mana yang Lebih Didahulukan?
Soal:
Didahulukan mana antara shalat tahiyatul masjid dengan shalat qabliyah jika sampai di masjid? Bolehkah dikerjakan dalam satu shalat sebelum shalat wajib?
Jawab:
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam- dan keluarganya.
Shalat tahiyatul masjid adalah shalat yang dikerjakan karena sebab baru masuk masjid. Adapun shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu; sebelum atau sesudahnya.
Karenanya, jika seseorang ingin mengerjakan 2 shalat tersebut sendiri-sendiri maka ia kerjakan tahiyatul masjid hulu, baru shalat sunnah rawatib.
Perlu dicatat bahwa shalat tahiyatul masjid bersifat taabi'ah (ikut) yang bisa ikut kepada shalat yang pokok (fardhu atau sunnah). Bisa digabungkan kepada shalat qabliyah Shubuh; misalnya seseorang masuk masjid lalu mengerjakan 2 rakaat fajar, itu sudah mencukupkannya dari tahiyatul masjid.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang karakteristik 2 shalat ini.
تحية المسجد ليست الراتبة، بل الرواتب غير تحية المسجد، ولكن تغني الرواتب عن تحية المسجد، ولا تغني تحية المسجد عن الراتبة. فصلاة الظهر مثلاً لها راتبة قبلها أربع ركعات بتسليمتين، فإذا دخلت المسجد قبل الإقامة وصليت هذه الركعات الأربعة بتسليمتين أجزأك ذلك عن تحية المسجد، ولا تحتاج إلى تحية المسجد، ولكن لو صليت تحية المسجد ركعتين لم تجزئك عن الراتبة، بل لا بد أن تأتي بالراتبة
“Tahiyatul masjid bukan shalat sunnah rawatib. Demikian pula rawatib itu bukan tahiyatul masjid. Tetapi shalat sunnah rawatib mencukupkan (mencover) tahiyatul masjid. Sedangkan tahiyatul masjid tidak bisa mencukupkan (mencover) sunnah rawatib.
Shalat dzuhur –misalnya- yang memiliki 4 rakaat sebelumnya (Qabliyah) dengan 2 kali salam, apabila kamu masuk masjid sebelum iqomah dan mengerjakan 4 rakaat ini dengan 2 kali salam maka itu sudah mencukupkanmu dari shalat tahiyatul masjid. Tidak perlu lagi mengerjakan tahiyatul masjid. Tetapi seandainya kamu shalat tahiyatul masjid 2 rakaat itu belum mencukupkanmu dari shalat rawatib, tetapi haruslah tetap menjalankan rawatib sendiri.”
Beliau membuat kesimpulan dalam bahasan ini, dalam tanya jawab bertema “Apakah Tahiyatul Masjid bagian dari Rawatib?”
وعلى هذا فنقول: إذا صليت الراتبة تسقط عنك تحية المسجد، وإن صليتهما؛ صليت تحية المسجد أولاً ثم الراتبة ثانياً فلا حرج عليك في هذا
“Dari sini, kami katakan: apabila kamu shalat rawatib maka telah gugur tahiyatul masjid. Jika kamu kerjakan keduanya; pertama, kamu mengerjakan shalat tahiyatul masjid dulu, kemudian kedua, kamu kerjakan shalat sunnah rawatib, maka tidak apa-apa dalam hal ini.” Selesai penjelasan beliau. Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam.com]
* Dijawab: Badrul Tamam
* Kirimkan pertanyaan ke badrutamam@voa-islam.com / 987781227881 (SMS/WA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!