Senin, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Agutus 2017 14:46 wib
13.673 views
Punya Hutang Puasa, Tidak Boleh Puasa Sunnah di Awal Dzulhijjah?
Soal:
Assalamu ‘Alaikum Ustad, saya ingin bertanya. Misalnya saya sudah niat puasa di Bulan dzulhijjah, tetapi pada saat pagi saya baca ada yang bilang bahwa tidak boleh puasa sunah jika masih ada hutang puasa. Lalu saya harus gimana ustad, apa puasa saya sah?
Ega Nuraini
Jawab:
Wa'alaikumus Salam Warahmatullah.... Al-Hamdulillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah.
Saudariku –rahimakillahu-, yang utama bagi Anda, berpuasa qadha' di awal Dzulhijjah. Karena -secara umum- memperhatikan/mengutamakan amal fardhu atas sunnah lebih utama.
Dengan semangat melaksanakan qadha’ di awal Dzulhijjah ini Anda mendapatkan keutamaan amal shalih di awal Dzulhijjah.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'Anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." (HR. Al-Bukhari)
Adapun puasa sunnah yang khusus -seperti yaum 'Arafah- Anda kerjakan dengan niatan sebagai shiyam sunnah berikut keutamaannya. Shiyam ini tidak bersyarat telah tertunaikan puasa qadha'.
[Baca: Mau Puasa Sunnah di Dzulhijjah, Tapi Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan]
Adapun berpuasa sunnah sebelum ditunaikan qadha’, pendapat lebih kuat, dibolehkan. Karena puasa qadha’ tidak wajib untuk disegerakan, bahkan waktunya sangat luas (lapang). Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ
“Siapa yang sakit atau sedang safar maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Dikuatkan dengan hadits Aisyah radliyallaahu 'anha, “Aku memiliki hutang puasa Ramadlan, tetapi aku tidak sanggup menggantinya kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan tidak diragukan lagi bahwa Aiysah radliyallaahu 'anha melaksanakan puasa sunnah di sela-sela tahun itu, dan pastinya perbuatan Aisyah itu diketahui oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Ini berarti beliau menyetujuinya.
Puasa Qadha sebagaimana puasa fardhu Ramadhan, niatnya harus sdh ada sejak malam harinya. Jika niat Anda ketika masuk pagi adalah puasa sunnah, silahkan Anda lanjutkan puasa sunnah itu. Besok harinya, silahkan laksanakan qadha' di awal Dzulhijjah, supaya Anda mendapatkan keutamaan amal shalih di awa Dzulhijjah. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
- Dijawab: Badrul Tamam
- Kirimkan tulisan islami Anda atau pertanyaan ke badrutamam@voa-islam.com atau 087781227881 (Telp/WA/SMS)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!