Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Pertanyaan:
Untuk membaca tasbih, tahmid, dan bacaan zikir lainnya; apakah harus dalam kondisi suci (punya wudhu)?
Bapak Syahrul Arifin - Bekasi
Jawaban:
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Membaca kalimat-kalimat zikir yang berupa tasbih, tahmid, takbir, istighfar, dan lainnya tidak harus dalam kondisi suci; baik dari hadats kecil maupun hadats besar. Maka seseorang boleh berzikir dalam kondisi junub; atau dalam kondisi haid atau nifas bagi wanita. Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ
“Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa berdzikir dalam setiap kesempatan waktunya.” (HR. Muslim)
Namun jika berzikir dalam kondisi suci itu lebih utama. Sebagian ulama menilainya termasuk sunnah. Hal ini didasarkan kepada hadits Abi Juhaim bin al-Harits Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
أَقْبَلَ النَّبِيُّ مِنْ نَحْوِ بِئْرِ جَمَلٍ فَلَقِيَهُ رَجُلٌ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ النَّبِيُّ حَتَّى أَقْبَلَ عَلَى الْجِدَارِ فَمَسَحَ بِوَجْهِهِ وَيَدَيْهِ ثُمَّ رَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ
“Nabi kembali dari Bi’r Jamal (sebuah kota terkenal dekat kota Madinah) lalu seseorang bertemu dengan beliau seraya mengucapkan salam, Nabi tidak menjawabnya hingga beliau menemukan tembok dan mengusap wajah dan tangannya kemudian menjawab salam orang tadi.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dalam hadits al-Muhajir bin Qunfud Radhiyallahu 'Anhu, ia mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat beliau berwudhu, beliau tida menjawabnya sehingga selesai dari wudhu’nya, baru menjawab salamnya. Beliau bersabda,
إني كرهت أن أذكر الله عز وجل إلا على طهارة
“Sesungguhnya aku tidak suka berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla kecuali dalam keadaan suci”. Atau beliau mengatakan, “kecuali dengan bersuci.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Al-Syaikh Al-Albani berkata hadist ini shahih)
Imam Nawawi Rahimahullah berkata,
أجمع المسلمون على جواز قراءة القرآن للمحدث -يعني حدثاً أصغر-، والأفضل أن يتطهر لها
“Kaum muslimin sepakat atas bolehnya membaca Al-Qur'an bagi orang yang berhadats –yakni hadats besar-, dan paling utama ia bersuci untuk membaca Al-Qur'an.”
Imam al-Syaukani berkata, “Apabila hadats kecil tidak melarangnya dari membaca Al-Qur'an, padahal ia zikir paling utama. Maka bolehnya zikir selainnya adalah lebih kuat.”
Karenanya, untuk berzikir tidak harus dalam kondisi suci atau punya wudhu. Namun kalau berwudhu ketika akan zikir ini lebih baik dan lebih utama. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |