Sabtu, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Juni 2015 12:59 wib
16.673 views
ISIS Mengaku Bertanggungjawab Atas Tewasnya 39 Turis di Tunisia
TUNIS (voa-islam.com) - SIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah resor pantai Tunisia yang menewaskan 39 orang, dan ini merupakan serangan terburuk dalam sejarah negara itu, Sabtu, 27/06/2015.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui Twitter, para jihadis mengatakan pria bersenjata, yang mereka diidentifikasi sebagai Abu Yahya al-Qayrawani, adalah "pasukan dari kekhalifahan (ISIS)" dan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah "target dari negara yang membentuk aliansi tentara Salib melawan negara kekhalifahan (ISIS) ".
Tubuh seorang turis yang ditembak mati oleh seorang pria bersenjata tergeletak dekat sebuah hotel tepi pantai di Sousse, Tunisia 26 Juni 2015, ungkap. Reuters
"Saudara kami, prajurit dari kekhalifahan (ISIS), Abu Yihya al-Kairouni, mencapai sasarannya Imperial Hotel, meskipun menghadapi aparat keamanan," kata pernyataan itu. Dikatakan dia menyerang "bordil" dan menewaskan 40 "kafir."
Kebanyakan dari mereka yang tewas dalam serangan adalah warga Inggris, ujar Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, Sabtu.
"Mayoritas adalah warga Inggris," katanya dalam konferensi pers. "Setelah itu warga Jerman, warga Belgia dan negara lainnya," katanya, dan menambahkan terdapat juga Perancis di diantara para korban.
Essid mengatakan pasukan cadangan akan dipanggil untuk memperkuat keamanan di "tempat-tempat ayng sensitif ... dan tempat-tempat yang bisa menjadi sasaran serangan teroris" setelah terjadinya serangan yang kedua terhadap wisatawan di Tunisia tahun ini.
"Rencana serangan yang luar biasa terhadap kawasan wisata yang aman dan lebih baik dan ssesudah museum arkeologi", dan pemerintah akan "mengerahkan petugas keamanan bersenjata wisata sepanjang pantai dan di dalam hotel sejak 1 Juli," tambahnya.
Perdana menteri juga mengumumkan bahwa konferensi anti-terorisme nasional akan diadakan pada bulan September dan imbalan keuangan akan diberikan kepada siapa saja yang datang dapat memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan teroris manapun.
Pemerintah juga mengumumkan rencana dalam waktu seminggu untuk menutup 80 masjid yang berada di luar kontrol negara untuk menghasut kekerasan, sebagai balasan setelah serangan Hotel. Inilah dampak terhadap serangan teroris terhadap turis, dan melakukan represif terhadap aktifis Islam, dan menutup masjid. (dita/aby/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!