Selasa, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Maret 2012 18:08 wib
3.618 views
Rentetan Ledakan Hantam 16 Kota di Irak, 43 Orang Tewas
BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Sedikitnya 16 ledakan yang hampir bersamaan menghantam kota-kota di Irak, Selasa (20/3/20120, menewaskan sedikitnya 43 orang dan melukai lebih dari 200, meskipun tindakan keras keamanan secara besar-besaran dilakukan menjelang pertemuan puncak Liga Arab pekan depan di ibukota Baghdad.
Itu merupakan hari paling mematikan di Irak dalam hampir sebulan, dan luasnya bom terkoordinasi di lebih dari selusin kota-kota menunjukkan tekad yang jelas oleh para pejuang Islam untuk membuktikan bahwa pemerintah tidak dapat menjaga negeri ini aman menjelang puncak pertemuan tersebut.
Irak akan menjadi tuan rumah pertemuan itu untuk pertama kalinya dalam 20 tahun dan pemerintah bertekad untuk menunjukkan dapat menjaga keamanan setelah penarikan pasukan AS pada Desember.
Insiden paling mematikan hari Selasa terjadi di selatan kota suci Syiah Karbala, di mana ledakan kembar menewaskan 13 orang dan melukai 48 lainnya di jam sibuk pagi hari, menurut Jamal Mahdi, seorang juru bicara departemen kesehatan Karbala.
"Ledakan kedua menyebabkan kehancuran terbesar saya melihat bagian tubuh, jari, tangan terlempar di jalan," pemilik toko Ali Murtadha Kadhim kepada Reuters.
"Pasukan keamanan sangat bodoh karena mereka selalu berkumpul di lokasi ledakan dan kemudian ledakan kedua terjadi. Mereka menjadi sasaran.."
..Insiden paling mematikan hari Selasa terjadi di selatan kota suci Syiah Karbala, di mana ledakan kembar menewaskan 13 orang dan melukai 48 lainnya
Dalam waktu sekitar dua jam ledakan juga melanda di ibukota, di Kirkuk, Baiji, Samarra, Tuz Khurmato, Daquq dan Dhuluiya di utara, di wilayah barat di Ramadi, dan Hilla, Latifiya dan Mahmudiya di selatan. Polisi menjinakkan bom di Baquba dan Falluja.
Sebagian besar ledakan menargetkan pos pemeriksaan dan patroli polisi.
"Serentetan serangan terakhir ini sangat mungkin telah dikoordinasi oleh kelompok besar dan terorganisir dengan baik. Sangat mungkin merupakan upaya untuk menunjukkan kepada otoritas bahwa langkah-langkah keamanan mereka tidak signifikan," kata John Drake, konsultan risiko senior di AKE Group, yang mempelajari keamanan di Irak untuk klien perusahaan.
Tentara dan polisi sering menjadi sasaran di Irak, di mana pemboman dan penembakan masih terjadi setiap hari. Kelompok-kelompok pejuang Muslim Sunni mengatakan bahwa meskipun penarikan pasukan AS, mereka tidak akan meletakkan senjata dan akan terus memerangi pemerintah yang dipimpin Syiah.
Serangan Selasa itu adalah yang terbesar sejak 23 February ketika puluhan ledakan di seluruh negeri menewaskan sedikitnya 60 orang di salah satu hari paling berdarah kekerasan tahun ini. (by/reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!