Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Februari 2012 07:44 wib
4.512 views
7 Tentara AS Terluka dalam Serangan Granat di Pangkalan NATO di Afghanistan
KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Tujuh tentara AS yang bertugas sebagai pelatih militer AS terluka pada hari Ahad (26/2/2012) ketika sebuah granat dilemparkan di basis mereka di Afghanistan utara, saat kemarahan anti-Barat yang mendalam atas pembakaran Al-Quran di sebuah pangkalan NATO, kata polisi.
"Satu warga sipil tewas, 15 lainnya cedera dan tiga polisi terluka dalam kerusuhan di dekat pangkalan NATO di utara provinsi Kunduz, di mana ledakan yang melukai orang-orang Amerika terjadi," kepala polisi daerah Samihullah Qatra mengatakan kepada wartawan.
NATO membenarkan telah terjadi ledakan di luar satu pangkalan di Afghanistan utara, namun menolak berkomentar mengenai korban.
Demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan terus berkecamuk di seluruh negeri hingga hari ke enam pada Ahad (26/2/2012) menyusul pembakaran kitab suci Al-Qur'an di sebuah pangkalan udara NATO di Bagram Afghanistan. Tiga puluh orang telah tewas dan 200 lainnya terluka akibat protes itu, termasuk dua tentara AS lainnya yang ditembak mati oleh seorang tentara Afghanistan yang bergabung dengan aksi unjuk rasa di timur negara tersebut.
Upaya permintaan maaf dari presiden AS Barack Obama atas peristiwa tersebut juga tidak menyurutkan protes dari para demonstran yang sudah terlanjur memendam kebencian terhadap pasukan asing.
..Satu warga sipil tewas, 15 lainnya cedera dan tiga polisi terluka dalam kerusuhan di dekat pangkalan NATO di utara provinsi Kunduz, di mana ledakan yang melukai orang-orang Amerika terjadi..
Kementrian Dalam Negeri indentifikasi penembak 2 perwira AS
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengidentifikasi salah satu karyawannya sebagai tersangka dalam penembakan dua perwira AS di kantor pusatnya sehari sebelumnya, sebuah serangan yang mendorong NATO untuk memanggil para stafnya dari kementerian tersebut.
Sumber keamanan Afghanistan mengidentifikasi Abdul Saboor,25 tahun, petugas polisi intelijen, sebagai tersangka dalam penembakan 2 perwira Amerika dari jarak dekat di dalam Kementerian Dalam Negeri.
Dalam sebuah pernyataan kepada media, kata kementerian itu: "Seorang karyawan telah diidentifikasi sebagai tersangka dan dia sekarang telah melarikan diri Kementerian Dalam Negeri sedang mencoba untuk menangkap individu yang dicurigai tersebut."
Rekaman CCTV menunjukkan bahwa Saboor memiliki akses ke Pusat Komando dan Pengendalian, menyelinap jauh ke dalam kementrian tersebut di mana orang Amerika terbunuh ditemukan, para pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters, tanpa menyebut nama.
Taliban mengklaim tanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan itu sebagai balasan atas pembakaran Al-Qur'an. (st/reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!