Jum'at, 10 Jumadil Akhir 1446 H / 28 Mei 2010 07:49 wib
2.656 views
Al-Qaeda Yaman Ungkap Pemimpin Baru Dalam Rekaman Videonya
SANA (voa-islam): Al-Qaeda di Yaman pada hari Kamis 27/5/2010 telah mengungkapkan pengangkatan pemimpinnya yang baru berkewarganegaraan Saudi dan setelah gugurnya tiga pemimpin organisasi tersebut dalam serangan oleh pasukan Yaman di bulan Desember dan Januari lalu.
Pemimpin baru organisasi yang diumumkan namanya dalam rekaman baru Al Qaeda yang ditayangkan kutipannya oleh Alarabiya.net, adalah Ahmed Osman, Alu Umaira Al-Ghamidi.
Alumni Guantanamo:
Al-Ghamidi kembali ke Arab Saudi bersama rombongan kelima yang kembali dari Guantanamo, dia adalah salah satu dari delapan puluh lima orang DPO di Arab Saudi, yang diumumkan lima bulan lalu.
Al-Ghamidi berusia 31 tahun, dan sudah dipulangkan dari penjara Guantanamo pada bulan Juni tahun 2006, setelah menghabiskan lebih dari empat tahun, setelah penangkapannya di Afganistan selama perang Amerika. Setelah kembali, ia menjalani program Kesejahteraan dan Rehabilitasi tawanan, dan tak lama setelah ia dibebaskan, ia kembali bergabung dengan "Al-Qaeda" dengan menyusup melalui perbatasan darat ke Yaman.
Sebagaimana rekaman baru tersebut mengungkapkan peran kepemimpinan tiga orang telah gugur dalam serangan udara dan penyergapan pada bulan Desember dan Januari yaitu:
Abdullah Almuhdhar (47 tahun), seorang pemimpin organisasi di Shabwa, yang gugur dalam bentrokan bersenjata.dianggap sebagai orang lama dalam organisasi tersebut, dan yang tertua.
Mohamed Umair Awlaqi, yang gugur dalam serangan udara di markas besarnya di Abyan akhir Desember lalu, dua hari setelah penampilannya dalam rekaman berada dalam kerumunan masa mengancam Yaman dan Amerika.
Mohammed Saleh Alkazimi(38 tahun), seorang mantan pejuang di Afghanistan dan gugur bersama dengan lainnya dalam serangan udara di Abyan pertengahan Desember lalu, dan memiliki tiga anak dari mantan istrinya di Arab Saudi, dan sudah dipenjara hampir setahun, kemudian dideportasi ke Yaman.
Sebelumnya mantan istrinya mengatakan kepada koran Saudi Okaz bahwa anak-anaknya pergi ke ayah mereka setiap musim panas, beberapa hari sebelum kematiannya, mereka tidak diizinkan untuk kembali, lalu gugurlah dua di antara mereka dengannya, dan yang ketiga lolos, dia menambahkan bahwa mereka hidup dalam kehidupan Abad Pertengahan ditengah pegunungan.
(ar/alarabiya)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!