Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.857 views

Ratusan Intelektual Muslim Berhimpun Mengkritisi Rancangan Moderasi Ajaran Islam

BANDUNG (voa-islam.com) — Dunia Barat, termasuk kaum intelektualnya sangat faham bahwa eksistensi agama mereka tergugat dengan adanya Islam. Oleh sebab itu, para intelektual Barat yang mengkaji teologi dan filsafat Islam, sejak D.B. MacDonald, Alfred Gullimaune, Montgomery Watt sampai Harry Wolfson, Shlomo Pines, dan lainnya, memiliki framework yang sama. Dan jelas bahwa para intelektual Barat (orientalis) tidak mau mengakui bahwa pandangan hidup Islam adalah unsur utama berkembangnya peradaban Islam dan budayanya.

Demi membela Islam dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi umat Islam yang saat ini menghadapi berbagai makar dari Barat lewat sejumlah program yang mengarah pada ghazwul fikri dan ghazwuts-tsaqafi, Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) mengkaji lebih dalam berbagai hal terkait dengan perkembangan umat, termasuk rancangan moderasi ajaran Islam yang digagas oleh Kementerian Agama RI, dalam diskusi online via Zoom Meeting yang bertajuk Quo Vadis Moderasi Ajaran Islam, Agenda Siapa? pada Ahad 26 Juli 2020.

Didaulat sebagai keynote speaker, Dr. Fahmy Lukman, M.Hum. selaku Direktur Institute of Islamic Analysis & Development (INQIYAD) sekaligus staf pengajar di Universitas Padjajaran, mengetengahkan pandangan yang menggelitik dan menggugah kesadaran berfikir intelektual.

“Terus terang persiapan untuk melakukan diskusi ini telah menguras seluruh energi pemikiran saya, terutama untuk memahami persoalan ini, bukan dari permukaan (surface structure), melainkan menelisik ke dalam (deep structure) terhadap sebuah gagasan, melihat pada akar persoalan secara paradigmatis dan mendasar,” ujar Dr. Fahmy.

Hal yang menggelitik pemikiran Dr. Fahmy adalah fenomena banyaknya sarjana muslim yang belajar tentang Islam kepada sarjana Yahudi dan Kristen. Namun di saat yang sama, tidak banyak dan bahkan mungkin tidak ada sarjana Yahudi-Kristen yang belajar tentang agama mereka (Yahudi dan Nasrani) kepada sarjana muslim?

Hal penting lain yang disampaikan oleh doktor yang telah melanglang buana ke lebih dari 20 negara ialah bahwa dialog antar intelektual Muslim sangatlah diperlukan sebagai upaya untuk mensinergikan seluruh potensi bangsa yang kita cintai ini.

“Kita cinta Indonesia, kita sayang Indonesia, kita jaga Indonesia dengan seluruh kemampuan kita agar Indonesia menjadi negeri yang baldataun thayyibatun ghafur,” tutupnya.

Sementara intelektual Muslim dari Tanah Rencong, Dr. M. Yusran Hadi, Lc., MA. selaku Ketua MIUMI Aceh menyatakan.

"Kami sepakat bahwa Umat Islam ini adalah umat yang wasathiyah, karena konsep wasathiyah memang ada di dalam Al Qur'an. Namun berkenaan dengan wacana moderasi agama, saya mempertanyakan mengapa perlu ada moderasi beragama? Apakah selama ini agama Islam ini tidak moderat?" ungkapnya.

Intelektual dan anggota Ikatan Da'i dan Ulama Asia Tenggara ini lebih lanjut menyampaikan.

"Kalau dilihat dari konsep yang disampaikan oleh Tim Kemenag RI, sebetulnya sudah bagus. Namun dalam praktiknya tidaklah demikian. Saya khawatir justru ada pemikiran dari Barat yang menyusup dibalik ide moderasi agama ini. Kalau tidak, kenapa perlu ada penghapusan atau moderasi beberapa konsep ajaran Islam, seperti jihad dan khilafah? Padahal jihad dan khilafah jelas adalah ajaran Islam yang tidak bisa dinafikan oleh siapapun yang mengaku sebagai umat Islam. Dan dalilnya juga jelas dalam Al Qur'an maupun hadist serta ijma' shahabat," lanjutnya.

Sedangkan pengajar filsafat dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Dr. Ahmad Sastra menyoroti pada aspek manfaat apa yang akan diperoleh dari rancangan moderasi beragama ini.

"Apakah melalui moderasi agama, akan menjadikan umat Islam makin yakin dengan Islam? Apakah akan membuat Islam semakin jelas atau semakin kabur? Apakah dengan moderasi beragama ini akan menambah kuat dakwah amar ma'ruf nahi munkar atau malah kita kalah dengan kemungkaran? Apakah akan membangkitkan ghirah beragama atau sebaliknya? Nah, saya kira ini yang penting untuk kita pertanyakan terkait dengan ide moderasi beragama. Jangan sampai ide tersebut menjadi kontraproduktif dengan tujuan kita beragama," ujarnya.

Lebih lanjut beliau juga mempertanyakan.

"Kenapa yang perlu karakter moderat ini hanya umat Islam? Apakah umat yang lain di luar Islam itu sudah pasti moderat selama ini?. Saya tidak ingin umat Islam selalu diposisikan dalam posisi sebagai obyek."

Diskusi online ini dihadiri hampir 200 orang profesor dan doktor di Zoom Meeting. Sementara di Live streaming ditonton lebih dari 2.500 orang. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X