Selasa, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 10 Februari 2015 14:21 wib
32.417 views
Kongres Umat Islam Indonesia ke-VI: Din Ingin Kongres Umat Islam Tiru Lahirnya Masyumi
YOGYAKARTA (voa-islam.com) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Kongres Umat Islam VI tak lepas dari sejarah Kongres II yang dinilai paling monumental.
"Karena pernah menjadi tuan rumah kongres yang monumental pada 1945," katanya dalam pidato pembukaan di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Senin, 9 Februari 2015. Ia mengatakan ada dua kongres yang dinilai paling monumental, yang pertama dan kedua.
Kongres pertama berlangsung pada 1938 dan mengukuhkan Majelis Islam A'la Indonesia. Majelis itu merupakan lembaga payung bagi organisasi-organisasi Islam di Indonesia kala itu.
Adapun kongres kedua, berlangsung di Yogyakarta pada 1945, menghasilkan putusan yang monumental juga. Peserta kongres memutuskan membentuk Majelis Syuro Muslimin Indonesia, partai tunggal Islam di Indonesia.
kongres kedua, berlangsung di Yogyakarta pada 1945, menghasilkan putusan yang monumental juga. Peserta kongres memutuskan membentuk Majelis Syuro Muslimin Indonesia, partai tunggal Islam di Indonesia
Pada pemilihan umum 1955, partai ini merupakan salah satu peraup suara terbesar. Sepanjang pemerintahan Orde Baru, kongres tak berlangsung.
Hingga pasca-Reformasi, kongres ketiga digelar pada 1998. Adapun kongres keempat berlangsung pada 2005. "Maka kali ini, ke Yogya kita kembali," katanya di depan peserta kongres. Maka dari Kongres VI di Yogyakarta kali ini, ia berharap, bisa menghasilkan dokumen sejarah baru laiknya kedua kongres paling monumental, pada 1939 dan 1945. "Apa pun namanya," katanya.
Saat ini, ia melanjutkan, sejumlah usulan nama untuk dokumen itu telah muncul. Dua di antaranya Komitmen Yogyakarta dan Deklarasi Yogyakarta. Yang penting, dokumen baru itu menegaskan bahwa negara Indonesia adalah buah dari jihad umat Islam.
Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, sekaligus raja keraton Yogyakarta, mengatakan pembukaan kongres di Pagelaran ini memberi makna simbolik ziarah spiritual. Pagelaran, tempat utama pembukaan itu, disanggah oleh 64 tiang. "(Simbol) usia rasulullah," katanya. [tmp/ad/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!