Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 23 November 2017 16:31 wib
6.325 views
Waspada Adu Domba Kaum Muslimin
Oleh: Firda Umayah, S.Pd
Belum lama ini, dunia media sosial diramaikan dengan penolakan persekusi terhadap aktifis dakwah Islam. Penolakan ini dilakukan pasca terjadinya pelarangan bagi ustadz Felix Siauw seorang mualaf etnis cina yang aktif menjadi aktifis dakwah Islam untuk mengisi pengajian di daerah Bangil, Pasuruan.
Sekelompok orang yang menolak keberadaan FS (baca: Felix Siauw) beragumen bahwa dakwah yang dilakukan oleh FS sering meresahkan masyarakat bahwa mereka tak segan-segan mengatakan bahwa FS anti pancasila.
Senada dengan hal tersebut, sekelompok orang yang berasal dari organisasi yang sama minggu lalu juga meminta agar pengajian yang dilakukan oleh ustadz Bachtiar Nasir (BN) yang telah terlaksana minggu 12 november kemarin di Garut dibubarkan. Alasannya masih sama. Karena ceramah yang dilakukan BS dikhawatirkan meresahkam bahkan membuat gejolak tidak baik dikalangan masyarakat.
Maraknya penolakan bahkan pembubaran terhadap pengajian yang dilakukan oleh aktifis dakwah Islam merupakan sikap persekusi yang harus ditolak. Terlebih lagi, pasca disahkannya Perppu ormas menjadi UU Ormas dianggap menjadi landasan bagi sekelompok orang untuk melakukan penolakan ini dengan alasan bahwa aktifis tersebut anti pancasila, anti NKRI, anti Bhineka Tunggal Ika,dll.
Padahal, apa yang disampaikan oleh para aktifis adalah murni mensyiarkan (mendakwahkan) agama Islam dalam rangka melaksanakan kewajiban berdakwah yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Justru keberadaan para aktifis ini menjadi sarana untuk mengingatkan masyarakat agar tetap berada dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Lalu, jika tujuan dari dakwah Islam adalah kebaikan, mengapa masih ada muslim yang menolaknya? Perlu disadari, bahwa banyaknya jumlah muslim dan organisasi Islam yang ada di Indonesia merupakan kekuatan hebat tersendiri yang brrpotensi memunculkan kebangkitan Islam. Terlebih lagi, muslim Indonesia masih memiliki perasaan Islam yang besar.
Hal ini terlihat jelas dalam setiap aksi bela Islam yang telah terjadi. Kaum muslimin dari berbagai organisasi bersatu menyuarakan hal yang sama yakni meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya termasuk dalam penolakan perppu ormas. Sehingga, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan jika umat Islam Indonesia bersatu.
Upaya adu domba pun dapat dilihat dengan adanya "kelebihan wewenang" yang sepertinya diberikan kepada ormas Islam tertentu untuk dapat menghalangi semua gerak aktifitis Islam yang dianggap brrtentangan dengan pemerintah. Alih-alih ingin menjaga ketertiban, polisi pun justru "lebih memihak" kepada ormas tersebut. Sehingga, perlu adanya kewaspadaan bagi ormas Islam dan muslim lain terhadap upaya adu domba ini.
Lalu, bagaimana solusinya? Sebagai seorang muslim yang taat kepada aturan Islam, menjaga ukhuwah islamiyah adalah suatu kewajiban. Dalam Islam, siapapun yang memiliki keimanan yang sama terhadap rukun iman, wajib menjaga persatuan sesama muslim dan saling tolong menolong. Tidak dibenarkan muslim yang satu menghalangi dakwah muslim yang lain selama yang didakwahkan adalah ajaran Islam.
Persatuan muslim ini akan mudah terbentuk dan terjaga jika setiap muslim memiliki pemikiran, perasaan dan peraturan yang sama yakni Islam. Tak peduli apapun ormasnya, jika masyarakat muslim memiliki pemikiran, perasaan dan peraturan Islam yang sama maka perpecahan diantara muslimpun tidak akan terjadi.
Semua itu memerlukan upaya dakwah Islam yang dilakukan dengan pembinaan agar masyarakat memiliki pemikiran Islam yang sama. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!