Apakah Ustadz Felix Siauw? Tidak. Beliau adalah korban. Beliau sudah "terbang" dari rumahnya. Hingga sampai di Surabaya, lanjut ke Bangil. Sampai tidak sempat sarapan. Baru sarapan beberapa suap, belum selesai, sudah didatangi Kapolres. Dipaksa untuk segera pergi dari Bangil. Beliau batal memberikan kajian, padahal sudah datang jauh-jauh ke Bangil. Tentu beliau kecewa. Bahkan setelah pengajiannya batal, beliau masih dibully dengan narasi : kabur, playing victim, settingan, dll. Astagfirullah.
Lho kan Ustadz Felux Siauw jadi terkenal, setelah pembubaran pengajian itu? Ah, beliau itu sejak sebelumnya sudah terkenal. Lagipula menjadi terkenal bukan tujuan beliau dalam berdakwah. Tonton deh video eksklusifnya.
Apakah peserta kajian yang 5000 orang itu? Tentu tidak. Mereka sudah berangkat jauh-jauh. Bukan hanya dari Bangil, ada yang dari Mojokerto, Sidoarjo, dan sekitarnya. Ternyata mereka gagal menyimak tausiyah ustadz kesayangannya.
Apakah Banser yang diuntungkan? Saya kira tidak. Ini perkiraan saya, karena saya bukan banser. Karena setelah pembubaran pengajian, tidak ada dampak positif bagi organisasi Banser. Apakah misalnya, pengajian itu ganti diisi ustadz Banser? Atau popularitas Banser melonjak? (Melonjak dalam arti positif tentunya). Atau 5000 orang peserta itu lalu meninggalkan Ustadz Felix dan pindah hati ke pengajian yang diadakan Banser? Kenyataannya tidak.
...Yang diuntungkan dari pembubaran pengajian adalah semua orang yang tidak ingin umat Islam bersatu. Maka dia cari gara-gara agar umat Islam terus berkonfrontasi...
Apakah Kepolisian yang diuntungkan? Saya kira juga tidak. Kembali saya mengira-ngira, karena saya bukan polisi. Karena citra polisi tidak makin bagus sejak pembubaran pengajian di Bangil itu.
Jadi siapa donk yang diuntungkan? Yang diuntungkan dari pembubaran pengajian adalah semua orang yang tidak ingin umat Islam bersatu. Maka dia cari gara-gara agar umat Islam terus berkonfrontasi. Karena persatuan umat Islam adalah persatuan akidah dan ini menakutkan bagi mereka.
Di tengah-tengah umat Islam terdapat ulama-ulama hanif yang mengajak mereka pada kebaikan (Islam) sebagaimana perintah Allah swt di QS Ali Imran 104. Ulama-ulama ini mengajak umat Islam untuk menjalankan syariah Islam secara kaaffaah (menyeluruh). Para ulama ini mengajak mereka untuk menegakkan khilafah.
Maka khilafah adalah mimpi buruk bagi penjajah yang bernafsu "ngempit" umat Islam di ketiaknya yang bau. Mereka adalah asing, aseng dan para centengnya. Karena khilafah akan mewujudkan keadilan, kesejahteraan, keamanan, barakah Allah swt. Hal-hal yang akan membatasi kerakusan mereka dalam menguasai negeri muslim nan kaya SDA seperti Indonesia.
So, maka mari bersatu. Jangan terpecah-belah. Mari berdakwah. Dakwah yang menyatukan umat Islam. Dakwah yang mengajak untuk taat pada Allah swt. Dengan ini maka mereka yang berniat buruk untuk memecah-belah umat dengan cara membubarkan pengajian, hanya bisa gigit jari. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google