Malam Tahun Baru 2025 Bertepatan 1 Rajab, Baca Doa Awal Bulan ini!Selasa, 31 Dec 2024 08:29 |
|
Jangan Ikutan Rayakan Tahun Baru Masehi. Ini Alasannya!Ahad, 29 Dec 2024 23:04 |
Oleh:
Monika Devi Kurniati
Mahasiswi Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan Kriya Univeristas Negeri Yogyakarta
CIVITAS akademika belakangan ini tengah panas dengan isu radikalisme. Salah satu fakta yang dapat dilihat adalah dengan adanya kegiatan serentak setiap provinsi se-Indonesia yaitu Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme jilid 2 pada tanggal 28 oktober 2017 yang sebelumnya telah diselenggarakan jilid 1 (25-26/09) 2016 di Bali. Bahkan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) mengeluarkan reaksinya dalam surat tanggapan bahwa aksi tersebut dinilai sarat akan kejanggalan, sangat politis, dan cenderung menghamburkan waktu dan uang miliaran rupiah.
Padahal masih banyak permasalahan PTS yang harus diselesaikan dan dipikirkan bersama. Agenda yang melibatkan mahasiswa sebagai sasarannya ini diketahui keluar dari jalur tugas pokok dan fungsi perguruan tinggi, selanjutnya diperparah dengan mencatut nama FRI (Forum Rektor Indonesia), bahkan muncul penolakan-penolakan dari kalangan intelektual.
Kejelasan Aksi tersebut perlu dipertanyakan, karena terlihat betul ketidak sinkronan antara komando pemerintah pusat dengan seluruh elemen intelektual yang tidak menyetujuinya karena alasan-alasan tertentu. Terlebih ditemukannya fakta bahwa kebanyakan PT yang akan ikut dalam aksi tersebut mewajibkan mahasiswanya turut serta, menjadikannya sebagai sarat dapat mengikuti ujian atau sarat keluarnya nilai. Dengan demikian perlu diwaspadai bahwa gerak mahasiswa dapat dikendalikan untuk memuluskan agenda tertentu penguasa.
Selama ini kasus-kasus yang mengatas namakan radikalisme selalu disematkan pada Islam, sehingga bisa saja agenda ini memecah belah intelektual atas nama tolak radikalisme dengan menjustifikasi Islam sebagai gerakan radikal. Padahal, tanggal 28 Oktober yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, sangat tidak layak jika moment ini disikapi dengan menggunakan mahasiswa sebagai alat perpolitikan pemulus kebijakan.
Sejatinya, pemuda adalah mereka yang memiliki idealisme tak terbeli apalagi dengan materi. Pemuda adalah kalangan perubah dan agen penggerak, bahkan Indonesia juga dimerdekakan oleh pemuda. Momentum kebangkitan pemuda seharusnya disikapi dengan memfasilitasi pengoptimalan potensi akal fikiran pemuda dalam rangka kemaslahatan umat, melawan penjajahan pemikiran seperti sekulerisme, neo imperialisme dan neoliberalisme. Penggunaan potensi pemikiran pemuda hendaknya juga di arahkan dengan semangat Islam yang sangat memperhatikan betul kemajuan saintek sehingga memunculkan ilmuan-ilmuan yang temuannya berguna bagi umat atau masyarakat banyak. *
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Malam Tahun Baru 2025 Bertepatan 1 Rajab, Baca Doa Awal Bulan ini!Selasa, 31 Dec 2024 08:29 |
|
Jangan Ikutan Rayakan Tahun Baru Masehi. Ini Alasannya!Ahad, 29 Dec 2024 23:04 |