Kamis, 21 Syawwal 1446 H / 17 April 2025 11:25 wib
2.667 views
Putin Sampaikan Terima Kasih kepada Hamas atas Pembebasan Tawanan Rusia-Israel dari Gaza
MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (16/04/2025) menyampaikan rasa terima kasih kepada pimpinan politik Hamas karena memfasilitasi pembebasan tawanan Rusia-Israel Alexander Trufanov, yang telah ditahan di Jalur Gaza selama lebih dari 500 hari.
Trufanov dibebaskan pada tanggal 15 Februari dalam apa yang digambarkan Putin sebagai "tindakan kemanusiaan". Berbicara langsung kepada Trufanov, Putin menyatakan bahwa pembebasannya dimungkinkan oleh hubungan Rusia yang sudah lama dan stabil dengan rakyat Palestina.
"Kita perlu menyampaikan rasa terima kasih kita kepada pimpinan politik Hamas karena telah menemui kita di tengah jalan dan melakukan tindakan kemanusiaan ini, dan Anda dibebaskan," kata Putin.
Presiden Rusia menekankan bahwa Moskow telah melakukan segala upaya untuk mengamankan kebebasan Trufanov dan akan melanjutkan upaya serupa di masa mendatang. Ia juga menyatakan harapan bahwa semua sandera dalam situasi serupa pada akhirnya akan dibebaskan.
"Saya ingin menyampaikan harapan bahwa semua orang yang berada dalam posisi Anda akan bebas," imbuh Putin.
Rusia, Hamas secara teratur melakukan kontak
Rusia telah memainkan peran penting selama genosida Israel di Gaza. Ketika perang pertama kali meletus pada bulan Oktober, Moskow berusaha menerapkan gencatan senjata, tetapi resolusinya diveto oleh AS di Dewan Keamanan PBB.
Pada bulan Maret 2024, wakil kepala biro politik Hamas Moussa Abu Marzouk menyatakan bahwa Perlawanan Palestina menyarankan agar Rusia terlibat dalam penyelesaian perang di Gaza sebagai penyeimbang AS dan “Israel”.
"Kami ingin Rusia menjadi aktor utama sebagai penyeimbang AS dan Israel. Kami menyerukannya, dan kami mengusulkan agar Rusia didukung oleh sejumlah negara yang mendukungnya dalam hal ini. Dan kami akan berusaha mencapai tujuan ini untuk menemukan keseimbangan dalam masalah ini," kata Marzouk.
Abu Marzouk kemudian mengunjungi Moskow pada tanggal 2 Februari sebagai pimpinan delegasi dari gerakan tersebut, sumber tersebut mengonfirmasi kepada kantor berita Rusia Sputnik.
Delegasi tersebut dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia, sumber tersebut menambahkan, tepat sebelum pembebasan Trufanov. (MYD/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!