70 Warga Gaza Terluka Saat Demo di Dekat Pagar Keamanan

GAZA (voa-islam.com) - Sedikitnya 70 demonstran terluka akibat serangan tentara Israel terhadap para peserta pawai mingguan di Jalur Gaza timur, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Jumat kemarin.

"Tujuh puluh warga Palestina terluka dengan berbagai cedera termasuk 40 terkena peluru tajam," kementerian mengatakan, tetapi tidak menjelaskan sifat dari korban yang tersisa.

Ratusan warga Palestina di seluruh Jalur Gaza pada Jumat pagi kemarin menuju pagar keamanan untuk berpartisipasi dalam protes anti-pendudukan yang dikenal sebagai Great March of Return.

Mereka mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang memuji Masjid Al-Aqsha.

Komisi Tinggi Nasional untuk Pengembalian Besar dan Pemutusan Pengepungan Gaza (dibentuk oleh faksi-faksi Palestina) menamai aksi unjuk rasa hari Jumat ini 'Kami siap melindungi Al-Aqsha" dalam rangka peringatan 50 tahun upaya pertama untuk membakar Al-Aqsha. Masjid Al-Aqsha dan prosedur represif yang terus menerus oleh otoritas Israel di Yerusalem.

Serangan itu dilakukan oleh warga negara Australia radikal pro-Israel, Dennis Michael Rohan dan menyebabkan kerusakan parah pada masjid.

Dalam pernyataan sebelumnya, komisi mengatakan bahwa "Israel bertanggung jawab atas segala serangan atau serangan terhadap para demonstran pawai".

Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada Maret tahun lalu, hampir 270 pengunjuk rasa telah mati syahid - dan ribuan lainnya terluka - oleh pasukan Israel di daerah pagar keamanan dengan Gaza.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Jerman Prihatin atas Serangan Rezim Suriah di Idlib
• Mesir Tangkap Putra Ppejabat Palestina Terkait Aktivitas Anti Israel
• Para pejabat AS Mengkonfirmasi Serangan Udara Israel di Irak
• Lebih dari 150 Orang Dirawat karena Gas Air Mata dan Luka Tembak di Kashmir
• Demonstran di Hong Kong Siap Duduki Bandara Lagi
• Satu Tewas, Dua Terluka dalam Serangan Bom di Pemukiman Israel
• Cina Mendapat Keuntungan dari Kerja Paksa Terhadap Muslim Uighur di Xinjiang
• PBB Tuduh Myanmar Gunakan Kekerasan Seksual Sebagai Senjata Perang