Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.793 views

Napak Tilas Perjuangan ke Penjara Kalisosok dan Masjid Kemayorandi Surabaya (Bagian-2)

Oleh: Tatang Hidayat (Pegiat Student Rihlah Indonesia)

Shalat li hurmatil waqti adalah shalat yang sah dan menggugurkan kewajiban. Namun, masih diwajibkan i’adah (mengulangi) setelah keluar dari keadaannya menurut madzhab Syafi’i, sebab udzur yang langka.

Jadi, andaikan seseorang meninggal sebelum keluar dari keadaannya, ia sudah tidak punya dosa tanggungan shalat. Karena ini shalat yang sah, maka harus dilakukan semampu mungkin. Bukan berarti saat kita shalat li hurmatil waqti kita bisa menghadap ke mana saja. Selama mampu menghadap kiblat, ya harus menghadap kiblat. Selama mampu bersuci, ya harus bersuci. (Nihayatul Muhtaj, II, 36; V, 15). Shalat li hurmatil waqti merupakan ciri khas Madzhab Syafi’i. Begitu juga dalam pewajiban i’adah (Hilmi Abedillah dalam tebuireng.online, 6/1/2018).

Setelah selesai shalat, perut mulai terasa keroncongan, saya menyempatkan sarapan terlebih dahulu sembari menikmati indahnya suasana pagi di kota yang mendapat julukan sebagai Kota Pahlawan. Sarapan pagi di Surabaya banyak macamnya, teman-teman bisa menikmati berbagai macam makanan khas Surabaya, namun saat itu saya lebih memilihi makan soto ayam yang ditemani dengan teh manis hangat.

Untuk melakukan perjalanan menelusuri jejak-jejak sejarah perjuangan para pendahulu Nusantara di Surabaya, teman-teman bisa menggunakan berbagai macam alat transportasi. Namun untuk memudahkan perjalanan, biasanya saya lebih memilih memesan transportasi online yang selalu menemani perjalanan ketika mendatangi beberapa kota di Indonesia.

Ini merupakan perjalanan kedua saya menginjakkan kaki di tanah pahlawan, pada kunjungan kali ini saya berencana untuk mengunjungi beberapa titik yang belum saya kunjungi ketika perjalanan pertama ke Surabaya waktu tahun  2018, saat itu saya menyempatkan ke Makam Sunan Ampel, Museum  10 November 1945, Monumen Tugu Pahlawan, Rumah H.O.S Tjokroaminoto dan beberapa tempat sejarah lainnya di Surabaya.

Untungnya pagi itu ada pengendara ojek online sangat baik bahkan mengantar saya ke beberapa tempat, karena sebelumnya kami melakukan berbagai macam obrolan dan ternyata pengendara ojek online itu memiliki hobi yang sama sering mendatangi beberapa tempat sejarah ketika berkunjung ke beberapa kota.

Pagi itu akhirnya saya diantarkan ke beberapa titik tempat yang memiliki nilai sejarah perjuangan para pendahulu oleh pengendra ojek online saya diantar  ke Museum Galeri Nasional Dr. Soetomo, Penjara Kalisosok tempat dimana KH. Mas Mansur, Ir. Soekarno, W.R. Supratman dan beberapa tokoh lainnya di penjara, Jembatan Merah, Pelabuhan Lama, hingga akhirnya berhenti di Gedung Siola yang didalamnya ada Museum Kota Surabaya.

 

Museum Dr. Soetomo (Galeri Nasional Indonesia)

Museum Dr. Soetomo adalah museum khusus yang menampilkan riwayat hidup Dr. Soetomo, tokoh pergerakan sekaligus salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo. Diresmikan oleh walikota Surabaya Tri Risma Harini pada November 2017, museum ini bertempat di kompleks Pendopo Gedung Nasinal Indonesia Jalan Bubutan No. 85-87 Kota Surabaya. Museum Dr. Soetomo memiliki 328 koleksi yang berupa alat-alat kesehatan dan juga foto-foto. Selain itu, di sana juga terdapat makam Dr. Soetomo. Fasilitas yang tersedia :Parkir Area – Publich Space (Pendopo_ - Toilet – AC (bappeko.surabaya.go.id)

 

Penjara Kalisosok Surabaya

Penjara Kalisosok adalah bekas penjara yang terletak di kawasan utara Surabaya, Indonesia. Penjara ini dibangun pada masa pendudukan Belanda dan pernah digunakan menjadi tempat penahanan sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia. Gedung ini memang lekat dengan sejarah panjang pejuang kemerdekaan. Gedung yang awalnya loji VOC tersebut disulap Daendels menjadi penjara. Sejumlah tokoh kemerdekaan pernah merasakan kurungan dan siksaan di sini.  

Di antaranya Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, Ir. Soekarno, WR Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya, lalu KH Mas Mansur, santri KH Hasyim Asyari yang kemudian memimpin persyarikatan Muhammadiyah.   Selain menjadi museum, sebagian lahan akan digunakan untuk depo MRT, taman bermain untuk warga Surabaya Utara. Juga akan ada centra ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) (ditjenpas.go.id, 6/8/2014).

Sejak Belanda hengkang dari Indonesia setelah kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Para kolonial tersebut masih menyisakan kisah pilu dari bangunan-bangunan bersejarah termasuk penjara Kalisosok yang berada di Surabaya. Sebuah penjara yang kini dijadikan sebagai cagar budaya tersebut memang tampak tidak terawat, di mana akar berjalar serta tumbuhan menyelimuti kokohnya dinding penjara ini. Semasa aktif dulu, penjara Kalisosok digunakan Belanda untuk menyiksa para pahlawan termasuk Soekarno dan memasukan mereka ke penjara bawah tanah (Tentry Yudvi dalam okezone.com, 18/8/2017).

Kisah miris pun terungkap di penjara bawah tanah tersebut. Ruangan ini begitu gelap, pengap dan juga lembab, dan hanya bisa digunakan untuk 20 tahanan. Tetapi, hati dingin Belanda memasukan 90 tahanan ke ruangan ini, di mana begitu menyiksa bagi para Pahlawan. Sebelum digunakan sebagai penjara, ruangan kecil tersebut dulunya digunakan sebagai tempat penyiksaan para tahanan. Entah bagaimana cara penjajah menyiksa tahanan, tak ada satu pun yang mengetahuinya. Apalagi tempat tersebut sudah lama dibangun sejak Belanda masuk ke Indonesia (Tentry Yudvi dalam okezone.com, 18/8/2017).

Penjara ini dibangun sekitar tahun 1808 dengan mencucurkan dana 8.000 gulden oleh Gubenur Herman Williem Daendels yang menjadi Gubenur Hindia Belanda yang ke 36. Sejak didirikan, penjara bawah tanah ini menjadi tempat terseram bagi narapidana, tak ada yang bisa membayangkan hidup di ruangan kecil tanpa adanya oksigen cukup (Tentry Yudvi dalam okezone.com, 18/8/2017).

Para Pahlawan di antaranya ada Soekarno hingga Kyai Haji Mas Mansur pernah mendekap di penjara tersebut ketika tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia antara 1942-1943. Pendiri sekaligus Ketua Pertama Sarekat Islam, Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto tercatat pernah mendekam di Penjara Kalisosok.

Bahkan, tokoh Marhaenis dan pejuang rakyat Surabaya Doel Arnowo pun pernah mendekam selama sembilan bulan. Belanda saat itu memang sering memenjarakan orang yang menebar kebencian terhadap pemerintahnya, dan membuat orang pribumi pun menolak kehadiran mereka. Namun, sejak merdeka, penjara ini sudah tidak lagi digunakan sebagai penjara dan dibiarkan begitu saja hingga dijadikan cagar budaya.

Tetapi, kini penjara tersebut menjadi tempat singgah para preman dan tempat istirahat Truk. Sungguh menyedihkan, padahal bangunan bisa menjadi bekal yang baik untuk generasi penerus jika dibenahi dengan baik (Tentry Yudvi dalam okezone.com, 18/8/2017). Bersambung...

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X