Kamis, 4 Jumadil Akhir 1446 H / 17 Maret 2022 09:06 wib
16.764 views
Marak Bisnis Trading, Panjang Angan Demi Dunia
Oleh: Rochma Ummu Arifah
Belakangan ini, publik ramai disuguhkan berita mengenai bisnis trading. Berbagai macam iklan dimunculkan secara gencar di berbagai platform media sosial. Sejumlah nama terkenal dari Crazy Rich dalam negeri ikut menyemarakan ramainya isu ini walaupun pada akhirnya, isu ini juga berujung pada penangkapan sejumlah Crazy Rich yang dianggap berada di balik layar bisnis bodong berkedok investasi ini.
Maraknya Bisnis Trading
Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi mencatat, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai Rp 117,5 triliun dalam kurun waktu 10 tahun atau sejak 2011 hingga awal tahun ini. Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, masyarakat masih mudah tergiur dengan penawaran dan janji keuntungan yang tidak wajar dalam waktu cepat oleh para pelaku investasi bodong tersebut. Selain itu, banyaknya pelaku investasi bodong yang menggunakan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menarik minat investasi juga menjadi salah satu pemicu kerugian tersebut.
Bisnis trading memang menggiurkan karena menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Terlebih, bisnis ini juga dipunggawai oleh public figure dengan title sebagai Crazy Rich yang seakan diciptakan sebagai icon kesuksesan dari bisnis ini. Tak ayal, sejumlah masyarakat juga ikut berbondong-bondong mengikuti bisnis ini dengan harapan mampu mengikuti jejak mereka yaitu sukses memperoleh uang sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.
Bagaikan harapan kosong, alih-alih mendapatkan keuntungan, ternyata sejumlah bisnis trading ini hanyalah bisnis bodong saja. Modal yang dikeluarkan dengan harapan bisa menjadi berlipat-lipat malah faktanya harus hilang termakan rayuan manis pengiklannya.
Panjang Angan Demi Dunia
Aneka tayangan yang disuguhkan ke hadapan masyarakat, saat ini lebih banyak mengumbar kekayaan, hidup bergelimang harta, uang yang banyak dengan aneka ragam properti yang dimiliki. Sampai muncul juga istilah Crazy Rich yang menggambarkan sejumlah orang dengan kehidupan mewah mereka yang dipenuhi dengan melimpahnya harta. Setiap hari masyarakat harus menerima hal ini mentah-mentah.
Karena setiap hari dicekoki dengan hal semacam ini, pantas saja timbul keinginan untuk bisa merasakan hal yang sama. Muncullah impian untuk hidup dalam keadaan kaya raya, dunia di tangan, apa yang diinginkan, dengan mudah dapat diraih. Kemudian, menghalalkan segala macam cara untuk mewujudkan impian ini. Sampai muncullah bisnis trading yang digambarkan dengan sangat menggiurkan mampu menghadirkan dunia di depan mata siapa saja yang menginginkannya.
Seakan manusia lupa perumpamaan yang telah dibuat Allah Swt mengenai dunia ini, yang digambarkan di dalam sura Yunus ayat 24 yang berbunyi, "Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan menjadi cantik, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam dan siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berfikir."
Nampak jelas di dalam ayat di atas bagaimana sejatinya dunia digambarkan begitu sempurna. Namun, ternyata kesempurnaan dunia ini seringkali hanyalah sebuah hal yang memalingkan dari tujuan kehidupan manusia yang sebenarnya.
Sebagaimana satu hadis yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. saat para sahabat membawa harta rampasan perang yang sangat banyak, yang berbunyi, “Bergembiralah, namun renungkan apa yang menggembirakan kalian itu. Demi Allah, bukan kefakiranmu yang aku khawatirkan, melainkan bila kemewahan dunia telah menimpamu, sebagaimana orang-orang sebelummu. Lalu, kamu berlomba-lomba dan binasa, seperti mereka.” (Hadis Riwayat Muslim).
Dari hadis ini sangat jelas digambarkan oleh Rasul bagaimana fitnah dunia ini sedangkan umat nabi Muhammad memang lebih banyak diuji dengan banyaknya harta.
Hal ini sangat nyata kita rasakan sekarang. Bagaimana sebagian manusia berbondong-bondong ingin mewujudkan impian mereka meraih dunia. Apa saja dilakukan, halal haram tak lagi menjadi standar, yang ada hanyalah pertanyaan bagaimana bisa mewujudkan impian meraih dunia ini.
Islam Memandang Dunia
Sejumlah ayat Al-Qur'an menggambarkan hakikat dunia hanya sebagai permainan dan senda gurau belaka. Dunia tak kekal. Dunia hanya persinggahan sehingga tak pantas bagi seorang muslim untuk bermegah-megahan di dunia dengan melupakan tujuan akhirnya yaitu akhirat.
Pemahaman seperti ini menjadi dasar bagi seorang muslim dalam memandang dunia sehingga tak banyak terpaku dan tersilaukan oleh dunia. Islam memberikan perhatian yang sangat besar mengenai hal ini. Pemahaman ini bahkan harus diciptakan sejak dini dalam diri setiap muslim. Ada peran besar orang tua, masyaraka terlebih negara untuk bersama-sama menciptakan pondasi yang kokoh di setiap jiwa muslim untuk tak menjadikan dunia sebagai cita-cita utama.
Orang tua di dalam keluarga menjadi guru pertama bagi setiap insan manusia yang mengarahkan pada pandangan yang benar mengenai dunia. Orang tua fokus pada pembangunan akidah anaknya yang memandang dunia bukanlah tujuan akhir kehidupan.
Masyarakat ikut menjalankan perannya memberikan pemahaman yang tepat mengenai dunia. Tak ada figure yang gemar pamer yang diekspos setiap harinya di media sehingga merangsang impian penontonnya untuk juga bisa kaya. Masyarakat justru mendukung pembangunan akidah yang telah dilakukan di rumah dalam memandang dunia sebagai hal yang sangat sepele.
Terlebih negara, tidak hanya memberikan perhatian besar dalam pendidikan guna pembangunan akidah umat yang tepat dalam memandang dunia, negara juga berperan aktif untuk menciptakan situasi dan kondisi masyarakat yang menempatkan dunia bukan sebagai cita-cita utama. Namun, sebagai satu jalan untuk meraih kehidupan abadi nantinya di akhirat. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Dengan kolaborasi mutual yang apik dari tiga komponen ini, sangat memungkinkan timbul di dalam benak dan pikiran setiap manusia mengenai pandangan yang benar mengenai dunia. Tak memiliki angan-angan yang panjang tentang dunia. Namun sebaliknya, memaksimalkan potensi dan kehidupannya untuk meraih kebahagiaan sejati yaitu mendapatkan surga Allah Swt kelak di akhirat nanti. Wallahu'alam bishowab.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!