Sabtu, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 16 April 2011 12:01 wib
8.126 views
JAT: Bom Cirebon Perbuatan Haram yang Justru Untungkan Intelijen
PERS RELEASE JAMA’AH ANSHORUT TAUHID (JAT)
TENTANG BOM CIREBON
SETELAH munculnya sekian banyak pelecehan dan penistaan terhadap Islam dan Ulamanya, seperti penangkapan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan beberapa pengurus serta aktivis Jama’ah Anshorut Tauhid dengan rekayasa terorisme dan kriminalisasi ‘ulama kemudian upaya pengaitan kalangan Islam dengan Bom Buku, terakhir pelatihan Densus 88 di Jawa Timur yang mengambil simbol-simbol Islam sebagai musuhnya.
Ternyata terus terjadi lagi dengan peristiwa Bom Cirebon yang menyerang Jama’ah Mesjid yang sedang sholat Jum’at kemarin ini. Di mana kita patut menduga bahwa peristiwa ini akan kembali dikaitkan dengan Islam dan kaum muslimin secara luas dan mengkaitkannya dengan jamaah-jamaah atau kalangan pergerakan Islam secara khusus.
Oleh karena itu, kami dari Jama’ah Anshorut Tauhid perlu menyatakan beberapa hal, yakni :
1. Jama’ah Anshorut Tauhid mengambil sikap, bahwa serangan bom ke dalam masjid dan jamaah yang sedang atau hendak shalat adalah perbuatan haram. Bahkan kami menolak keras segala upaya yang mengatasnamakan perjuangan Islam namun tidak mengindahkan apalagi melanggar batas-batas syariat Islam.
….Serangan bom ke dalam masjid dan jama’ah yang sedang atau hendak shalat adalah perbuatan haram….
2. Umat Islam seharusnya dapat semakin dewasa dan membekali diri dengan pengetahuan tentang intrik-intrik dan operasi Black Intelligent kalangan pembenci Islam yang terus bernafsu untuk menjadikan umat Islam sebagai proyek yang menggiurkan bagi datangnya dana dan balas jasa bahkan mungkin penghargaan yang akan didapatnya sehingga amat menguntungkan bagi mereka. Apalagi peristiwa-peristiwa ini terjadi saat penggodogan RUU Intelijen di DPR RI.
3. Para pejabat Pemerintah dan pihak Keamanan mestinya melihat berbagai bencana yang terjadi, baik berupa bencana yang diakibatkan gejala alam, disintegrasi sosial, dekadensi moral hingga serangan-serangan bom semacam itu, bukanlah bagian yang terpisah-pisah kemudian dengan kalap melakukan sesuatu tindakan stigmatisasi bahwa Islam dan Kaum Muslimin sebagai sumber masalah. Justru, seharusnya mereka harus menjadikan Islam dan Kaum Muslimin sebagai problem solver bagi segala kerumitan masalah-masalah tersebut.
….Pemerintah dan aparat keamanan harus bertaubat kepada Allah dari segala kejahatan terhadap para ulama dan aktivis pejuang Islam….
Dan atas segala musibah itu, pemerintah dengan aparat keamanannya mesti melakukan introspeksi diri dan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta berhenti dari segala kejahatannya yang secara terus menerus menghalang-halangi bahkan mengintimidasi para Ulama dan Aktivis Pejuang Syariat Islam.
4. Kami percaya, bahwa peristiwa Bom Cirebon hanya salah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab, demi tujuan untuk menimbulkan perpecahan bahkan persengketaan di kalangan kaum muslimin sendiri, sehingga umat yang mayoritas di negeri ini saling curiga mencurigai satu sama lain dan lupa dengan berbagai permasalahan fundamental yang terjadi di negeri ini. Baik permasalahan menyangkut nasib negeri atau bangsa ini secara umum maupun permasalahan yang secara khusus sedang menimpa dan mendera umat Islam Indonesia.
5. Terakhir, kami peringatkan kepada siapapun untuk tidak melanjutkan pikiran, niat dan tindakan yang selalu mendiskreditkan Islam dan kaum muslimin karena hanya akan menjerumuskan bangsa ini ke dalam jurang penderitaan yang lebih dalam sehingga akan sulit keluar daripadanya. Tanda-tanda kegagalan bangsa dan pemerintahan ini dalam menyelesaikan masalah-masalahnya sudah semakin nyata.
….Mendiskreditkan Islam dan kaum muslimin karena hanya akan menjerumuskan bangsa ini ke dalam jurang penderitaan yang lebih dalam….
Marilah sama kita bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla serta kembali kepada Diinul Islam agar dengan izin dan kuasa-Nya bangsa dan negeri ini dapat menjadi bangsa yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghaffur.
Demikianlah pernyataan sikap kami ini, semoga kami dan kaum muslimin semuanya selalu mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, amiin ya Robbal ‘Alamiin !
Sukoharjo, 13 Jumadil ‘Ula 1431/16 April 2011
Juru Bicara Utama JAT
(Ust. Abdul Rohim Ba’asyir)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!