Sabtu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Juni 2010 10:55 wib
13.837 views
Siapa Mau Bantu? Muallaf Terlantar Mengenaskan!!
Menjadi seorang muallaf memang sering kali tidak mulus. Bahkan sering jadi masalah besar antar keluarga. Tidak sedikit yang dipukul, disiksa, diintimidasi, dibuang dan diusir bahkan tidak diakui lagi sebagai anggota keluarga mereka. Nasib Muallaf yang tinggal di desa Tabang Atas, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara ini sangat menyedihkan. Data Muallaf tersebut sbb :
Nama : Alfred Sompotan
T/Tgl lahir : Bitung Sulawesi Utara, thn 1985 (24 tahun)
Agama asal : Kristen Pantekosta.
Masuk Islam : Tahun 2007
Nama Islam : Rahmat
Saat ini dia hidup bersama istrinya, Selvi Batalipu (22 tahun), seorang wanita muslimah asli orang Kotamobagu Bolaang Mongondow, dari desa Poyowa Besar. Karena ingin menikah tapi awam pengetahuan syariat Islam, tidak punya uang dan tidak ada yang peduli untuk membantu, akhirnya mereka hidup serumah tanpa ikatan nikah. Saking miskinnya, mereka tinggal pada sebuah gubuk atap rumbia, dinding bambu, lantai tanah, di pinggir kali di desa Tabang Atas.
Saat ini mereka telah dikaruniai dua orang anak kecil. Anak yang pertama umur 2 tahun dan yang kedua sekitar 5 bulan. Masyarakat setempat tidak ada yang peduli. Dibiarkan begitu saja, padahal mereka tahu bahwa muallaf ini sangat miskin dan perlu bantuan moril dan materil, apalagi masalah pembinaan aqidahnya tidak ada yang peduli.
Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Kerjanya serabutan apa saja, yang penting dapat rezeki untuk menghidupi istri dan kedua anaknya yang masih balita.
Inilah gubuk muallaf tersebut bersama istri dan dua anak bayi mereka. Ukurannya 4 x 4 M, dindingnya bambu, atap rumbia, lantai tanah, perabotannya amat sangat menyedihkan. Di dalam gubuk inilah mereka merawat anaknya yang pertama umur 1 tahun 8 bulan dan yang kedua bayi berumur 7 bulan.
Setelah mengetahui kondisi yang memprihatinkan tersebut, Ketua Yayasan Birrul Walidain, Insan LS Mokoginta melakukan berbagai upaya. Alhamdulillah pada bulan tanggal 27 Juli 2009 mereka yang selama lebih dua tahun kumpul kebo, akhirnya dinikahkan secara resmi dikantor KUA Poyowa Besar 1 Kotamobagu.
Selain itu, Birrul Walidain membawa bantuan uang dan beberapa kain sarung dan mukena bantuan dari muhsinin untuk keperluan shalat.
Subhanallah!! Walau hidup sangat miskin dan tinggal digubuk reot berukuran 4 x 4 M berlantaikan tanah, atap rumbia, dinding bambu, tapi kedua anak bayi mereka sehat walafiat.
”Tidak sempurna iman seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya seperti ia mencintai untuk dirinya sendiri” (HR. Bukhari-Muslim, dari Anas RA).
"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang melapangkan kesempitan seorang mu’min berupa kesempitan dalam kehidupan dunia, maka Allah akan melapangkannya pada kesempitan di hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu'min, maka Allah akan melapangkan urusannya di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menutupi aib saudaranya orang yang beriman, maka Allah pun akan menutupi aib dirinya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya, jika hamba-Nya senantiasa menolong saudaranya." (HR. Bukhari)
Bagi para muhsinin yang terpanggil untuk membantu muallaf tersebut, bisa menyalurkan melalui Yayasan Birrul Walidain atau langsung datang ke lokasi.
H Insan LS Mokoginta
Ketua Yayasan Birrul Walidain
HP: 0815.8787.627 – 0812.1010.3023 – 0818.172389
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!