Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Oleh:
Dini Prananingrum
Pembina Pengajian Keluarga Sakinah Yogyakarta
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri." (QS An-Nisa' 79)
Seringkah kita merenungi maksud ayat tersebut? Bahwa segala nikmat itu datangnya dari Allah, sementara bencana yang menimpa kita, itu tersebab dari kesalahan kita sendiri.
Termasuk tertolaknya doa-doa kita, tak harmomisnya rumah tangga kita atau kesempitan hidup yang terus menghimpit dll?
Banyak orang tak menyadari bahwa makanan dan harta haram memiliki hubungan dengan terkabulnya doa seseorang di hadapan Allah SWT. Atau penyebab kehinaan hidup di dunia. Bahkan para ulama, generasi awal, sangat bersungguh-sungguh mencegah agar tidak mengkonsumusi makanan haram dan menggunakan harta haram. Itu semua disebabkan karena hal-hal yang diharamkan, kalau sampai ”tertelan” dapat menyebabkan timbulnya dampak yang amat buruk terhadap pelakunya.
Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW), ”Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah menjawab, ”Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At Thabrani).
Banyak yang tak memperhatikan bahwa jika ada sedikit saja makanan dan harta haram yang kita makan akan mampu mencampakkan pelakunya ke neraka. Naudzubillah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda,”Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram, kecuali neraka lebih utama untuknya.” (HR At Tirmidzi).
Ada juga yang beranggapan ketika bersedekah sebanyak-banyaknya, infaq membantu anak yatim, dhuafa, maupun faqir miskin akan menghantarkan mereka masuk ke SurgaNya, padahal harta sedekahnya bercampur dengan harta yang haram, seperti mendapatkannya dengan korupsi, mencuri, menipu, riba, dll.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda, ”Barang siapa mengumpulkan harta haram, kemudian menyedekahkannya, maka tidak ada pahala baginya dan dosanya untuknya.” (HR Ibnu Huzaimah).
Rasulullah pun menegaskan bahwa amalan kita tidak akan diterima selama 40 hari jika ada makanan haram maupun suapan makanan yang bersumber dari harta haram.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda, "Ketahuilah, bahwa suapan haram jika masuk dalam perut salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (HR At Thabrani).
Bahkan haji menggunakan harta haram pun akan tertolak.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) bersabda,”Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan,”Labbaik, Allahumma labbaik!” Maka, yang berada di langit menyeru,” Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan! Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangan dosa dan tidak diterima. (HR At Thabrani).
Maka, sedikit dari yang halal itu lebih membawa berkah di dalamnya. Sedangkan yang haram, walaupun jumlahnya banyak hanya cepat hilang dan Allah akan menghancurkannya cepat atau lambat.
Lalu bagaimana tipsnya agar terbebas dari yang haram:
1. Bangun pondasi keimanan yang benar dan kokoh. Hingga tak mudah tergoda dengan yang haram, syubhat maupun makhruh.
2. Pahami makna ibadah yang sebenarnya.
Manusia, alam semesta dan kehidupan ini tidak terwujud dengan sendirinya. Ada Allah SWT yang menciptakan. Manusia hadir di bumi Allah tak lain untuk beribadah kepadaNya. Dimana makna ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dalam setiap ruas kehidupan. Yang artinya, segala aktivitas kita mulai bangun tidur hingga tidur kembali selalu terikat pada Syariat-Nya. Karena sebuah kaidah ushul fiqh menyatakan "al ashlu fi af'alil ibad taqayyud bi ahkamisy syar'iy (hukum asal perbuatan hamba terikat dengan hukum syara)" artinya wajib kita mengetahui hukum sebelum beramal.
Termasuk mengetahui hukum mengambil riba/bunga bank termasuk halal kah atau haram? Mengkonsumsi makanan yang mengandung rum, ang cui itu halal atau haram kah? Kosmetik yang mengandung alkohol, mercury, paraben dan bahan yang tidak tayyib lainnya diperbolehkan dipakai atau tidak?
Dengan memahami makna ibadah yang benar, maka kita akan berusaha mencari hukumnya dan mendalami faktanya terlebih dahulu sebelum beramal. Ini akan menjaga kita agar terselamatkan dari yang haram.
3. Meninggalkan segala kebiasaan yang buruk, baik itu perkara haram maupun syubhat.
Termasuk berhutang riba, asuransi maupun kulineran yang belum jelas halal haramnya. Berdasarkan website http://www.halalmui.org/ berikut ini adalah daftar restoran yang belum bersertifikat halal MUI per Desember 2018 :
• J-Co Donuts
• Bread Talk Roti
• Roti Boy
• Papa Rons Pizz
• Izzi Pizza
• Baskin ‘n Robbins
• Richeese Keju
• Coffee Bean
• Dapur Coklat
• Starbucks Coffee
• Hanamasa
• Rice Bowl
• Ded Bean
• Burger King
Semuanya (14 produk tersebut) BELUM BER-SERTIFIKAT HALAL sehingga MUI tidak menjamin.
Namun, tidak otomatis semua produk tersebut pasti haram melainkan syubhat. Dan semua yang syubhat lebih baik ditinggalkan. “Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Diantara keduanya terdapat perkara syubhat yang masih samar, yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus ke dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram". (HR Bukhari Muslim).
4. Mempelajari Islam secara kaffah, baik yang terkait aqidah, akhlaq, adab, syariat termasuk muamalah. Sehingga terhindar dari muamalah yang berbalut riba dan akad bathil.
"Barangsiapa yang berdagang namun belum memahami ilmu agama, maka dia pasti akan terjerumus dalam riba, kemudian dia akan terjerumus ke dalamnya dan terus menerus terjerumus." (Ali bin Abi Thalib, ra).
5. Senantiasa bertawakal dan mengingat mati.
Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendakiNya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS ath-Thalaq : 3).
Juga dengan mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena barangsiapa mengetahui bahwa ia kelak akan menjadi mayit, pasti akan berjumpa dengan Allah dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang amalnya didunia. Maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban dengan melakukan amalan terbaik selama hidupnya. Hingga tak sempat terbesit sedikitpun untuk mengambil yang haram.
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…” (QS Al-Baqarah : 168).
"Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al-Baqarah: 275).
Setelah mengetahui bahwa yang dihalalkan Allah SWT adalah semua yang baik dan yang diharamkan semuanya pasti buruk bahkan menghalangi terkabulnya doa, lantas apalagi yang menjadi halangan untuk menghindari yang haram dan hanya mengambil yang halal saja?Wallahu a'lam bishawab.*
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com