Sabtu, 17 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Februari 2021 10:58 wib
8.611 views
70% Orang Indonesia Sakit Karena Sihir, Yuk Ruqyah Instant Al Fatihah
Penulis : Abi Khadijah
Sahabat Voa-Islam, Alhamdulillah kita telah bersama menjadi pembaca setiap sejak 2009 silam, atau sekitar 12 tahun silam, tentu sudah banyak pembaca yang sudah semakin dewasa dan berumah tangga dan diuji dengan beragam jenis masalah kehidupan, harta, tahta, wanita, cinta, kuota bahkan Toyota hehehe...
Masya Allah Tabarakallah
DUNIA INI ADALAH TEMPAT COBAAN DAN UJIAN
Kabar Gembira Bagi Orang-Orang yang Sabar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ﴿١٥٥﴾ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ﴿١٥٦﴾ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innaa lillahi wainnaailaihiraaji’uun” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al-Baqarah/2:155-157]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah (wafat th. 1376 H), menjelaskan ketika menafsirkan ayat ini. “Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Ia pasti akan menguji para hamba-Nya dengan berbagai macam ujian. Tujuannya, agar jelas mana di antara hamba-Nya yang jujur dan dusta (dalam imannya), dan mana di antara mereka yang sabar dan tidak. Hal ini merupakan hukum Allah yang berlaku bagi para hamba-Nya. Karena, apabila kesenangan itu terus menerus menyertai orang-orang beriman dan tidak ada sedikitpun ujian, maka pasti akan terjadi percampuran (antara yang baik dan buruk), yang itu artinya adalah kerusakan.
MENJADI MANUSIA ULIL ALBAB
Terminology Ulil Albab bisa dimaknai bahwa manusia yang meletakkan Allah, Rasul dan ajaran Islam dalam hati yang terdalam adalah mereka manusia yang Ulil Albab. Didalam alqur’an sendiri kata Ulil Albab disebutkan sebanyak 16 kali. Salah satu makna Ulil Albab dalam terjemahaan alqur’an yaitu orang orang yang berakal. Surah ali Imran ayat 190-191 misalnya menyebutkan Allah swt berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Lantas bagaimana kriteria manusia Ulil albab tersebut? Berdasarkan ayat diatas (ali Imran:190-191), mereka yang disebut Manusia Ulil albab senantiasa menggunakan akalnya untuk mentadabburi, mengobservasi, memikirkan, menghayati, mengintrospeksi akan adanya sesuatu yang telah diciptakan oleh sang Khaliq yaitu Allah swt. Manusia ulil albab tersebut senantiasa terbenak dalam mindsetnya bahwa semua yang ada di alam semesta ini yang telah diciptakan oleh Allah swt, tidak ada satupun yang sia sia. Semua makhluk yang Allah swt ciptakan meskinya dan pastinya ada kebermanfaatan dan kebermaslahatan. Mereka yang menggunakan akal sebagai perenungan menuju manusia bermanfaat dan penih maslahat adalah Manusia Ulil Albab.
Lebih lanjut lagi ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa ciri-ciri manusia Ulil albab antara lain: mereka senantiasa yang mengingat dan melibatkan Allah swt dalam kondisi apapun seperti keadaan berdiri, duduk, berbaring yang senantiasa mengingat Allah swt.
Dengan demikian, jika manusia dalam aktivitas kehidupan sehari harinya senantiasa mengingat dan melibatkan Allah swt, merekalah sejatinya figure manusia Ulil Albab.
Ulil Albab: Sedikit sedikit Ingat Allah, Sedikit-sedikit minta tolong Allah
Dalam kehidupan manusia, ada kala kita lupa pada Allah, misalnya berjanji tanpa kata Insya Allah, mengatakan kesanggupan membayar hutang atau sakit kita malah ingat obat dokter daripada Allah.
Bahkan 90% manusia sakit itu ketika pikiran dan perasaan yang sedang dilanda ujian tidak dikembalikan kepada Allah, melainkan mencari pelampiasan syahwat dunia, ada yang merokok, ada yang berjalan ke pantai menenangkan diri, bahkan ada yang narkoba dan dukun karena stres.
Lebih jauh lagi 60% penyakit di dunia karea sihir, namun di Indonesia tambah parah 70% karena sihir membuat orang sakit, menurut Doktor Syamsul Balda,Msc, MBA, CHT. Ch. pendiri Institute of Quantum Life (IQL) yang meneliti hal tersebut.
Lebih jauh lagi 60% penyakit di dunia karea sihir, namun di Indonesia tambah parah 70% karena sihir membuat orang sakit, menurut Doktor Syamsul Balda
Inilah makna Ulil Albab diuji...
Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191).
Apa solusinya?
Mari kita dudukkan perkara apapun, sedikit-sedikit kembali ke Allah, sebagaimana makna ayat diatas dan makna Iyaka Na'budu, Wa Iyaka nast'ain, “KepadaMu Kami menyembah dan KepadaMu Kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah: 5)
Maksudnya, kami mengkhususkan kepada diriMu dalam beribadah, berdo’a dan memohon pertolongan.
- Para ulama dan pakar di bidang bahasa Arab mengatakan, didahulukannya maf’ul bih (obyek) ” Iyyaaka ” atas fi’il (kata kerja) ” na’budu wa Nasta’in ” dimaksudkan agar ibadah dan memohon pertolongan tersebut dikhususkan hanya kepada Allah semata, tidak kepada selainNya.
- Ayat Al-Qur’an ini dibaca berulang-ulang oleh setiap muslim, baik dalam shalat maupun di luarnya. Ayat ini merupakan ikhtisar dan intisari surat Al-Fatihah, yang merupakan ikhtisar dan intisari Al-Qur’an secara keseluruhan.
- Ibadah yang dimaksud oleh ayat ini adalah ibadah dalam arti yang luas, termasuk di dalamnya shalat, nadzar, menyembelih hewan kurban, juga do’a. Karena Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Do’a adalah ibadah.” (HR At-Tirmidzi, ia berkata hadits hasan shahih)
Sebagaimana shalat adalah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada rasul atau wali, demikian pula halnya dengan do’a. Ia adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah semata. Allah ber-firman,
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatu pun denganNya.” (Al-Jin: 20)
Saatnya Ruqyah mandiri dengan instant Healing Al Fatihah
Banyak sekali hadist yang membahasnya, salah satunya dari Hadist Sa'id Al Khudri Ra, yang diriwayatkan Abu Ubaid, Imam Ahmad, Al Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Jarir, Al Hakiim, dan Al Baihaqi, dari Said Al Khudri, Rasulullah SAW pernah meruqyah kepada Kepala Suku Kaum Kafir yang tersengat kalajengking dalam sebuah perjalanan, beliau membacakan Al Fatihah sebanyak 7 kali dan orang itu sembuh lalu menghadiahkan 30 ekor kambing kepada Rasulullah SAW.
membacakan Al Fatihah sebanyak 7 kali dan orang itu sembuh lalu menghadiahkan 30 ekor kambing kepada Rasulullah SAW..... Tidakkah kamu tahu bahwa AL Fatihah itu Ruqyah?
Saat itu para sahabat yang mulia itu menemui Rasulullah SAW untuk menanyakan tentang Ruqyah Al Fatihah, dan upah tersebut. Dan Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kamu tahu bahwa Surah Al Fatihah itu Ruqyah? Ambilah kambing-kambing dan bagikanlah, dan berilah aku satu ekor dari bagian kalian"
Tahapan 1: Instant Ruqyah AL Fatihah 7x
1. Muqodimah Ruqyah atau bisa dilakukan setelah shalat
2. Ambil gelas air putih, baiknya zamzam, pegang gelas dengan tangan kanan, dan mulai bacakan Al Fatihah dengan keras, dan upayakan kita memahami terjemahan ayat-per-ayat
3. Setelah itu tiupkan ke air dan doakan dengan yakin, bacakan sebanyak 7 kali dan masing-masing setelah membaca Al Fatihah
4. Jadikan Al Fatihah sebagai bala tentara, yang membaca besi tajam dan peluru timah panas serta sengatan listrik yang membakar jin dan tempat persembunyiannya, lalu kita jadikan Al Fatihah sebagai penyembuh
Tahap 2: IHP (Instant Healing Al Fatihah)
1. Lakukan Muqodimah Ruqyah
2. Dekatkan tangan ke bibir, kira-kira 5 cm, lalu baca Al Fatihah dengan khusyuk, setelah itu tiupkan ke tangan
3. Tempelkan tangan ke tempat yang sakit (migrain, tumor, kanker, rematik, sakit rahim, pengapuran, kolesterol, gula, dll) putarkan searah putaran tawaf atau putarkan dengan berlawanan arah jaruh jam (unclockwise) 3x-7x
4. Mohon kepada Allah dalam hati kekuatan untuk menarik semua pengaruh penyakit atau sihir itu dengan tangan kita lalu hempaskan ke arah kanan sambil takbir
5. Tarik nafas dan rasakan, insya Allah saat itu sakit akan berkurang, lakukan selama 3 kali cara yang sama, insya Allah penyakit SIRNA
Jika ada yang kurang jelas bisa hubungi :
Abi Khadijah, 082121601319
infaq seikhlasnya
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!