Cina Gunakan Keluarga Sebagai 'Sandera' Untuk Redam Perbedaan Pendapat Uyghur Di Luar Negeri

BEIJING, CINA (voa-islam.com) - Cina menekan Muslim Uyghur yang tinggal di luar negeri untuk memata-matai para aktivis hak asasi manusia dengan mengancam keluarga di kampung halaman, lapor BBC.

Menurut laporan itu, Cina menekan warga Uyghur yang tinggal di luar negeri untuk memata-matai para aktivis hak asasi manusia, kata para peneliti kepada BBC.

Uyghur, sebuah kelompok minoritas etnis Muslim, telah menjadi sasaran penganiayaan yang meluas di wilayah asal mereka di Xinjiang, barat laut Cina. Untuk menghindari penindasan ini, banyak orang Uighur mencari perlindungan di berbagai negara di dunia.

Dr. David Tobin dari Universitas Sheffield mengatakan bahwa semua orang Uighur yang tinggal di luar Cina adalah korban represi transnasional.

“Penelitian menunjukkan jenis khusus ini – mengontrol akses ke anggota keluarga di negara asal melalui panggilan video, sebagai imbalan atas kepatuhan di luar negeri – umumnya digunakan oleh polisi Cina,” klaim laporan tersebut. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Taliban Serukan Pengembalian Aset Bank Central Afghanistan Yang Ditahan Di Luar Negeri
• Turki Beri Waktu 2 Bulan Bagi Warga Suriah Di Istanbul Untuk Kembali Ke Provinsi Tempat Terdaftar
• Kapal Freedom Flotilla Menuju Ke Pelabuhan Jerman Di Hamburg
• Taliban Pakistan Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri Di Khyber Paktunkhwa Yang Menewaskan 44 Orang
• Polandia Siaga Menyusul Pergerakan Tentara Bayaran Wagner Yang Semakin Mendekat Ke Perbatasan
• Badan Imigrasi Swedia Periksa Izin Tinggal Pria Irak Pembakar Al-Qur'an Di Stockholm
• Keluarga Korban Islamic State Dan JAN Di AS Tuntut Raksasa Semen Prancis Lafarge
• Qatar Akan Beri Bantuan Kemanusiaan Sebesar Rp 1,5 Trilyun Untuk Ukraina