Israel Hancurkan Desa Badui Palestina Al-Araqeeb Untuk Ke 216 Kalinya

GURUN NAGEV (voa-islam.com) - Pasukan pendudukan Israel hari Senin (1/5/2023) menghancurkan desa Badui Palestina Al-Araqeeb di wilayah Negev selatan untuk ke-216 kalinya, lapor Anadolu.

Pasukan pendudukan Israel menyerbu desa dan menghancurkannya, kata Aziz Al-Touri, anggota Komite Pertahanan Al-Araqeeb.

Al-Touri menekankan bahwa penduduk desa bertekad untuk membangun kembali rumah mereka, seperti yang mereka lakukan setelah setiap pembongkaran.

Rumah-rumah di Al-Araqeeb, yang dihuni oleh 22 keluarga Palestina, terbuat dari kayu, plastik, dan besi corrugated.

Desa tersebut pertama kali dihancurkan pada tahun 2010. Otoritas pendudukan Israel mengklaim bahwa desa tersebut terletak di "tanah negara".

Zochrot, sebuah LSM Israel yang berbasis di Tel Aviv, mengatakan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa Al-Araqeeb pertama kali dibangun pada era Ottoman dan tanahnya dibeli oleh penduduknya, lapor Anadolu.

Otoritas pendudukan Israel berusaha untuk menguasai tanah dan mengusir penduduknya, bersama dengan puluhan desa dan komunitas Badui menghadapi ancaman yang sama di daerah Negev, menurut Zochrot.

Diperkirakan 80.000 orang Badui Palestina, yang memiliki kewarganegaraan Israel, tinggal di beberapa komunitas Negev, yang tidak mendapatkan layanan vital, termasuk air, listrik, dan fasilitas pendidikan. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: Panglima Pemberontak Khalifa Haftar Dukung RSF Sudan Dengan Bahan Bakar Dan Senjata
• Erdogan: Turki Bunuh Pemimpin Islamic State Abu Al-Hussein Al-Qurayshi Di Suriah
• Laporan: Korban Tewas Akibat Pertempuran Di Sudan Meningkat Jadi 528 Jiwa
• Israel Rampas 70 Rumah Warga Palestina Di Kota Tua Hebron
• Muslim Bosniak Ini Jalan Kaki Dari Austria Untuk Tunaikan Ibadah Haji Di Arab Saudi
• Bankir Qatar Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani Buat Tawaran Terakhir Untuk Beli Manchester United
• Sayap Militer Hamas Berhenti Terima Dana Dalam Bitcoin Karena Khawatir 'Keselamatan Donor'
• Pertempuran Di Sudan Masuki Pekan Ketiga Meski Ada Gencatan Senjata Baru