Taliban Akan Buka Kembali Sekolah Untuk Anak Perempuan Di Tingkat Dasar Dalam Waktu Dekat

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin Taliban mengisyaratkan pada hari Senin (27/3/2023) bahwa sistem sekolah Afghanistan dapat dibuka kembali untuk anak perempuan di tingkat dasar dalam waktu dekat.

Menteri Pendidikan Afghanistan Habibullah Agha mengatakan bahwa sekolah dasar akan "segera dibuka kembali" dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, sementara pendidikan menengah dan tinggi tidak disebutkan.

"Tidak ada masalah di tempat mereka di sekolah - ada masalah dengan kurikulumnya," kata Azizullah Omar, seorang pemimpin lokal di Afghanistan barat laut kepada media lokal pada hari Senin.

“Sudah dibentuk panitia untuk mereformasi kurikulum dan menyesuaikannya, sesuai dengan keilmuan agama,” kata Omar.

Seruan diam-diam dari dalam hierarki Taliban untuk membuka kembali sekolah bagi anak perempuan dan perempuan muda telah dibangun selama berbulan-bulan.

Pada bulan September, seorang anggota senior pemerintah yang dikelola Taliban meminta penguasa baru Afghanistan untuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan di atas kelas enam, mengatakan tidak ada alasan yang sah dalam Islam untuk larangan tersebut.

"Sangat penting bahwa pendidikan harus diberikan kepada semua orang, tanpa diskriminasi," kata Sher Mohammad Abbas Stanikzai, wakil menteri luar negeri Taliban.

"Wanita harus mendapatkan pendidikan, tidak ada larangan Islam untuk pendidikan anak perempuan."

Pemerintah Taliban telah memberlakukan penerapan syariah Islam di Afghanistan sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021 setelah penarikan pasukan AS dan NATO yang mendukung pemerintah sebelumnya.

Pemimpin Taliban telah berulang kali mengatakan mereka akan membuka kembali sekolah untuk anak perempuan setelah persyaratan tertentu terpenuhi.

Mereka mengatakan mereka kekurangan dana dan waktu untuk merombak silabus sesuai dengan pendidikan Islam. (TNA)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Wanita Iran Terancam Denda $ 6.000 Jika Melanggar Undang-undang Jilbab Baru
• Sedikitnya 20 Jamaah Umrah Meninggal Dunia, 29 Terluka Dalam Kecelakaan Bus Saat Menuju Mekkah
• Saat Ramadhan Dimulai, Muslim di Cina Hadapi Larangan Puasa, Pemantauan dan Penangkapan
• Kerabat Benyamin Netanyahu Sebut Pemerintah Israel 'Promosikan Fasisme'
• Presiden UEA Ampuni Wanita Pengedar Narkoba Asal Israel
• Prancis Larang Penggunaan Medsos Di Telepon Staf Pemerintah Karena Masalah 'Keamanan Dunia Maya'
• Negara-negara Arab Peringatkan Meningkatnya Islamofobia Setelah Pembakaran Al-Qur'an Di Denmark
• Taliban Bantah Klaim AS Bahwa Kehadiran Islamic State Meningkat Di Afghanistan