Sabtu, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 18 Maret 2023 21:45 wib
4.943 views
OKI Peringati Hari Internasional Untuk Memerangi Islamofobia
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyelenggarakan sesi untuk memperingati peringatan pertama Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.
Majelis Umum PBB tahun lalu mendeklarasikan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia, sebuah keputusan yang dipuji oleh OKI.
Tanggal tersebut juga memperingati empat tahun sejak serangan teroris terhadap dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Sekretaris Jenderal OKI Menyerukan kepada semua negara serta organisasi Internasional dan regional untuk memperingati 15 Maret sebagai Hari Internasional Memerangi Islamofobia.
"OKI mengadakan sesi khusus untuk memperingati Peringatan Pertama Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia, setelah diadopsi oleh Majelis Umum PBB, pada Maret 2022, dari sebuah resolusi yang menetapkan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia," kata organisasi tersebut di Twitter.
Sidang tersebut digelar pada sesi ke-49 Dewan Menteri Luar Negeri OKI yang berlangsung di Nouakchott, ibu kota Mauritania.
Acara tersebut dihadiri oleh menteri luar negeri negara anggota, Perwakilan Tinggi Aliansi Peradaban PBB Miguel Angel Moratinos, duta besar, perwakilan negara pengamat dan organisasi internasional lainnya, selain perwakilan organ dan lembaga OKI.
Itu adalah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan Islamofobia dan menyerukan tindakan global yang konkret untuk memerangi segala bentuk kebencian dan kekerasan berdasarkan agama.
Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha mengatakan bahwa Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia harus digunakan untuk menghadapi kebencian dan intoleransi terhadap agama apa pun.
Banyak pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi Islamofobia dengan undang-undang yang melarang kejahatan rasial dan kampanye kesadaran publik tentang Muslim dan Islam.
Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang disponsori oleh negara-negara anggota OKI yang menyerukan dialog global tentang toleransi dan perdamaian berdasarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan keragaman agama dan kepercayaan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa kefanatikan anti-Muslim adalah bagian dari kebangkitan nasionalisme dan fasisme. “Seperti yang diingatkan Al-Qur'an kepada kita: bangsa dan suku diciptakan untuk saling mengenal. Keanekaragaman adalah kekayaan, bukan ancaman,” katanya. (AN)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!