Rabu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 15 Februari 2023 09:54 wib
5.453 views
Laporan PBB: Saif Al-Adl Dipandang Luas Sebagai Pemimpin Baru Al-Qaidah
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Pakar PBB mengatakan pandangan utama di antara negara-negara anggota adalah bahwa kepemimpinan Al-Qaidah telah diserahkan kepada Saif al-Adl, yang bertanggung jawab atas keamanan Syaikh Usamah Bin Ladin dan melatih beberapa pembajak yang terlibat dalam serangan 11 September 2001 atau 9/11 di AS.
Panel ahli mengatakan dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB yang diedarkan pada hari Senin (13/2/2023) bahwa tidak ada pengumuman yang dibuat tentang Saif al-Adl menggantikan Syaikh Ayman Al-Zawahri, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Kabul Agustus lalu.
“Tetapi dalam diskusi pada bulan November dan Desember banyak negara anggota PBB berpandangan bahwa Saif al-Adl sudah beroperasi sebagai pemimpin kelompok itu secara de facto dan tidak terbantahkan,” kata laporan tersebut.
Penilaian bervariasi tentang mengapa kepemimpinan al-'Adl belum diumumkan, katanya.
Beberapa negara merasa bahwa kehadiran Al-Zawahri di Kabul mempermalukan para penguasa Taliban di negara itu yang mencari legitimasi "dan Al-Qaidah memilih untuk tidak memperburuk ini dengan mengakui kematiannya," kata para ahli.
“Namun, sebagian besar menilai faktor kunci adalah kehadiran Saif al-Adl yang berkelanjutan di Republik Syi'ah Iran (yang) menimbulkan pertanyaan teologis dan operasional yang sulit bagi Al-Qaidah,” kata mereka.
Sementara mencatat bahwa satu negara menolak klaim bahwa ada afiliasi Al-Qaidah di Iran, panel tersebut mengatakan bahwa lokasi Saif al-Adl “menimbulkan pertanyaan yang berkaitan dengan ambisi Al-Qaidah untuk menegaskan kepemimpinan gerakan global tersebut dalam menghadapi tantangan” dari kelompok Islamic State (IS).
Pria kelahiran Mesir bernama asli Mohammed Salahaldin Abd El Halim Zidan itu telah masuk dalam daftar hitam sanksi PBB sejak Januari 2001, kata panel tersebut. Dia digambarkan dalam daftar PBB mengambil alih sebagai komandan militer Al-Qaidah setelah kematian Mohammed Atef - salah satu pembantu utama Syaikh Usamah Bin Ladin - dalam serangan AS pada November 2001.
Selain menjadi kepala keamanan Syaikh Usamah, kata PBB, Saif al-Adl mengajari para jihadis menggunakan bahan peledak dan melatih beberapa pembajak yang terlibat dalam serangan di Amerika Serikat pada 11 September 2001. Dikatakan dia juga melatih pejuang Somalia membunuh 18 prajurit AS di Mogadishu, Somalia, pada tahun 1993.
Saif al-Adl dicari oleh otoritas AS sehubungan dengan pengeboman kedutaan AS di Dar es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya pada Agustus 1998.
Menurut laporan itu, ancaman dari Al-Qaidah, kelompok Islamic State dan afiliasinya “tetap tinggi di zona konflik dan negara-negara tetangga,” dengan Afrika muncul dalam beberapa tahun terakhir “sebagai benua di mana kerugian yang ditimbulkan oleh terorisme paling banyak berkembang secara cepat dan luas.”
Panel itu mengatakan kepemimpinan IS juga menjadi pertanyaan menyusul pengumuman kelompok itu pada 30 November bahwa Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi telah tewas dalam pertempuran bulan sebelumnya, pemimpin kedua kelompok itu yang terbunuh pada 2022.
“Pemimpin baru diumumkan sebagai Abu al-Husain al-Husaini al-Qurashi, dan identitas aslinya belum diketahui,” kata para ahli.
Negara-negara anggota mencatat banyak janji setia yang dilakukan afiliasi jauh dan luas Islamic State kepada Abu al-Husain “tanpa pengetahuan khusus tentang identitas atau kualitasnya sebagai seorang pemimpin,” kata mereka. (AP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!