Kamis, 7 Rajab 1446 H / 10 November 2022 17:00 wib
3.847 views
Jenderal AS Sebut Sekitar 200.000 Tentara Rusia Dan Ukraina Tewas Atau Terluka Dalam Perang
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sekitar 100.000 tentara Rusia dan 100.000 tentara Ukraina diperkirakan tewas atau terluka dalam perang Ukraina sejauh ini, kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, seperti dikutip BBC.
Sekitar 40.000 warga sipil tewas setelah terjebak dalam perang Rusia di Ukraina, kata Milley, yang menjabat sebagai penasihat militer paling senior Presiden AS Joe Biden.
“Anda melihat lebih dari 100.000 tentara Rusia tewas dan terluka,” katanya kepada BBC. "Hal yang sama mungkin di pihak Ukraina."
Dalam pembaruan terbaru dari Moskow pada bulan September, negara itu mengklaim bahwa hanya 5.937 tentara telah tewas sejak awal konflik. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu tidak mau mengakui laporan yang menunjukkan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.
“Ada begitu banyak penderitaan, penderitaan manusia,” tambah Milley.
Dia percaya bahwa antara 15 hingga 30 juta pengungsi telah dibuat sejak Rusia menginvasi Ukraina dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" pada 24 Februari.
Namun, jenderal tertinggi itu mengatakan dia telah mengamati tanda-tanda bahwa Kiev mungkin bersedia untuk memasuki kembali pembicaraan dengan Moskow.
Awal pekan ini, Washington Post melaporkan bahwa AS secara pribadi telah mendorong Ukraina untuk memberi sinyal keterbukaan untuk bernegosiasi dengan Rusia, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit pada 4 Oktober yang secara resmi menyatakan prospek pembicaraan Ukraina dengan Presiden Vladimir Putin “tidak mungkin” tetapi membiarkan pintu terbuka untuk pembicaraan dengan Rusia.
Pejabat AS dan Ukraina mengakui bahwa larangan Zelenskyy dalam pembicaraan dengan Putin telah menimbulkan kekhawatiran di beberapa bagian Eropa, Afrika dan Amerika Latin, di mana dampak perang terhadap biaya makanan dan bahan bakar terasa paling tajam, kata Post.
Berbicara di New York, jenderal tinggi AS mengatakan bahwa untuk memastikan keberhasilan dalam pembicaraan Rusia-Ukraina, kedua belah pihak perlu mencapai “pengakuan bersama” bahwa pemenang masa perang “mungkin tidak dapat dicapai melalui cara militer, dan oleh karena itu Anda perlu melakukannya beralih ke cara lain.” (Aby)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!