Jum'at, 11 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Oktober 2022 14:58 wib
5.627 views
Pasukan AS Klaim Bunuh 3 Pemimpin Senior Islamic State Dalam 2 Operasi Militer Di Suriah
QAMISHLI, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan AS membunuh tiga pemimpin senior Islamic State (IS) dalam dua operasi militer terpisah di Suriah Kamis (6/10/2022), termasuk serangan darat yang jarang terjadi di bagian timur laut yang dikendalikan oleh rezim Suriah, kata para pejabat AS.
Menurut para pejabat, pasukan operasi khusus AS melakukan serangan di dekat desa Qamishli, menewaskan pejuang IS Rakkan Wahid al-Shamman, melukai seorang lainnya dan menangkap dua orang lainnya.
Kemudian Kamis, AS melakukan serangan udara di Suriah utara, menewaskan Abu Ala, pemimpin Islamic State No. 2 di Suriah, dan Abu Mu'az al-Qahtani, pemimpin IS lainnya, kata para pejabat.
Seorang pejabat AS mengatakan sejumlah kecil tentara AS berada di dekat Qamishli selama kurang dari satu jam untuk melakukan serangan darat. AS jarang melakukan misi di wilayah yang berada di bawah kendali rezim Suriah Presiden Bashar al-Assad. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan al-Shamman dikenal memfasilitasi penyelundupan senjata dan pejuang untuk mendukung operasi IS. Menurut pernyataan itu, tidak ada warga sipil atau tentara AS atau tewas atau terluka dalam serangan itu.
Informasi tambahan tentang serangan udara itu tidak diberikan.
AS terus memiliki sekitar 900 pasukan di Suriah untuk memberi nasihat dan membantu pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) dalam perang melawan kelompok Islamic State.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, AS tidak menggunakan saluran telepon deconfliction dengan Rusia untuk memberi tahu mereka tentang serangan dan kehadiran pasukan AS di sana. Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan perincian, mengatakan kurangnya dekonfliksi lebih merupakan hasil dari keamanan operasional dan bukan reaksi terhadap perang Rusia di Ukraina.
AS dan Rusia telah menggunakan garis deconfliction untuk menghindari kemungkinan kecelakaan atau insiden ketika pasukan AS berada di wilayah timur laut Suriah di mana pasukan Rusia juga beroperasi. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!