Laporan: Putin Rekrut Ahli Bom Barel Suriah Untuk Bantu Rusia Dalam Kampanye Perang Di Ukraina

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memanggil ahli bom barel Suriah ke Rusia, membantu perang Rusia di Ukraina, lapor Guardian.

Menurut laporan itu, petugas intelijen Eropa mengatakan kepada Guardian bahwa lebih dari 50 spesialis telah berada di Rusia selama beberapa minggu bekerja bersama para pejabat dari tentara Putin untuk kemungkinan mempersiapkan kampanye brutal serupa dalam perang Ukraina.

Bom barel adalah senjata mematikan yang terbuat dari tong minyak, tangki bahan bakar, atau tabung gas, yang dikemas dengan bahan peledak, bahan bakar, dan pecahan logam dan dijatuhkan dari helikopter dan pesawat ke warga sipil.

Menurut laporan Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah, rezim Suriah menjatuhkan 81.916 bom barel, menewaskan 11.087 warga sipil, termasuk 1.821 anak-anak dan 1.780 wanita.

Di Suriah, penggunaan klorin oleh pasukan Assad sebagai senjata kimia merupakan pelanggaran kewajibannya berdasarkan Konvensi Senjata Kimia, yang merupakan salah satu pihak, serta Resolusi Dewan Keamanan PBB 2118.

Laporan itu mengatakan Putin telah mempersiapkan tentara untuk menggunakan bom barel terhadap warga sipil Ukraina. Sejak awal Perang Ukraina, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mencatat 7.964 korban sipil di negara itu, dengan 3.778 tewas dan 4.186 terluka. (MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Anggota Parlemen Senior Israel Peringatkan 'Perang Agama' Menyusul Bolehnya Yahudi Berdoa Di Al-Aqsa
• Kepala Dinas Intelijen Ukraina Sebut Presiden Rusia Selamat Dari Upaya Pembunuhan
• Orang Bersenjata Tembak Mati Seorang Kolonel Pasukan Elit Iran Di Teheran
• Militer Yordania: Empat Orang Tewas Dalam Upaya Penyeludupan Narkoba Dari Suriah
• Seorang Pria Ditangkap Di Maroko Karena Mengaku Sebagai 'Imam Mahdi'
• Israel Bocorkan Jutaan Data Biometrik Ke 'Badan Misterius'
• Europol: SoundCloud Hapus Ribuan Nasyid, Khotbah Dan Propaganda Jihadis
• Israel Tidak Akan Selidiki Kematian Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh