Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 22 April 2021 22:45 wib
3.426 views
Utusan AS: Dukungan Mematikan Iran Untuk Pemberontak Syi'ah Houtsi Ancam Upaya Pedamaian Di Yaman
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dukungan "signifikan" dan "mematikan" Iran untuk pemberontak Syi'ah Houtsi adalah ancaman terbaru bagi upaya perdamaian yang sedang berlangsung di Yaman, Utusan Khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking mengatakan pada hari Rabu (21/4/2021).
Menyerukan untuk diakhirinya pertempuran yang meningkat di wilayah Marib, Lenderking mengatakan Iran dan perannya dalam memberikan pelatihan kepada pemberontak Syi'ah Houtsi dan membantu "menyempurnakan" program rudal dan drone mereka, Reuters melaporkan.
"Sayangnya semua ini bekerja dengan efek yang sangat kuat karena kami melihat semakin banyak serangan terhadap Kerajaan Arab Saudi - dan berpotensi negara lain - lebih akurat dan lebih mematikan. Jadi ini adalah perhatian besar bagi kami," katanya dalam sebuah acara. Sidang Komite Urusan Luar Negeri DPR.
"Dukungan Iran untuk Houtsi cukup signifikan, dan itu mematikan. Kami akan menyambut baik Iran memainkan peran konstruktif, jika mereka bersedia melakukannya. Kami belum melihat indikasi apapun."
Pada bulan Februari, pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu memperbarui serangan mereka di provinsi kaya minyak Marib - sebuah benteng yang dipegang oleh pemerintah yang diakui secara internasional.
Serangan terhadap Marib memicu kekerasan di daerah lain, termasuk provinsi Taiz yang dikuasai pemerintah, yang dikepung oleh pemberontak Syi'ah Houtsi. Bentrokan juga terjadi di provinsi Hajjah dan kota pelabuhan Hodeida.
Peningkatan ini mengancam untuk memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di Yaman, karena provinsi itu menampung sekitar satu juta orang yang melarikan diri dari serangan pemberontak Syi'ah Houtsi di tempat lain di negara itu.
Arab Saudi dan pemerintahan Biden baru-baru ini menawarkan proposal gencatan senjata terpisah. Namun, pemberontak Syi'ah Houtsi menolaknya.
Konflik di Yaman dimulai dengan pengambilalihan ibu kota Sana'a dan sebagian besar wilayah Yaman yang berpenduduk mayoritas Sunni oleh pemberontak Syi'ah Houtsi pada 2014. Koalisi pimpinan Saudi yang bersekutu dengan Presiden yang diasingkan Abed Rabbo Mansour Hadi telah memerangi pemberontak sejak Maret 2015.
Perang di Yaman telah melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menyebabkan jutaan orang menderita kekurangan makanan dan medis.
Itu telah menewaskan sekitar 130.000 orang, termasuk petempur dan warga sipil, menurut proyek database yang melacak kekerasan tersebut. (TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!