Selasa, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Maret 2021 21:00 wib
3.859 views
Utusan PBB: Perang Suriah Berlangsung Lebih Lama Dari Gabungan Dua Perang Dunia
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Konflik brutal yang telah menyelimuti Suriah telah berlangsung lebih lama daripada gabungan dua perang dunia, utusan khusus PBB untuk negara itu mencatat pada hari Senin (15/3/2020) pada peringatan 10 tahun perang saudara, Anadolu Agency melaporkan.
Geir Pedersen mengatakan ada "lapisan perak" dari apa yang disebutnya "relatif tenang" yang sekarang ada di Suriah di mana garis depan sebagian besar tetap stabil selama setahun terakhir, menekankan situasi harus digunakan untuk membuat kemajuan pada penyelesaian politik.
"Bahaya terbesar dari semuanya adalah bahwa ketenangan yang rapuh terurai, yang mengarah ke badai baru konflik habis-habisan dan semua itu akan berarti bagi warga Suriah, wilayah tersebut dan sekitarnya," katanya kepada Dewan Keamanan. "Itulah sebabnya saya akan selalu menekankan, pertama dan terutama, pentingnya mengkonsolidasikan ketenangan yang rapuh ini ke dalam gencatan senjata di seluruh negeri."
Pedersen meminta anggota dewan untuk "tidak melupakan pentingnya resolusi damai."
"Solusi politik adalah satu-satunya jalan keluar, dan saya yakin itu mungkin. Dalam beberapa hal, sekarang lebih mungkin daripada sebelumnya, tetapi untuk mengubah kemungkinan itu menjadi kenyataan, keterlibatan kreatif dan tingkat tinggi dari pemain internasional utama dengan taruhan dalam konflik ini akan dibutuhkan, "katanya.
Konflik Suriah dimulai pada 15 Maret 2011 di provinsi barat daya Daraa ketika sekelompok siswa menulis di dinding sekolah, "Giliran Anda selanjutnya, dokter!" - referensi untuk pemimpin rezim Bashar al-Assad yang dilatih sebagai dokter mata.
Ketika ribuan orang turun ke jalan menuntut reformasi, demonstrasi segera menyebar ke provinsi lain di seluruh negeri. Pasukan Assad dengan keras dan brutal menekan protes yang semakin intensif, memicu apa yang akan menjadi perang saudara Suriah.
Linda Thomas-Greenfield, utusan AS untuk PBB, menyalahkan kurangnya resolusi diplomatik kepada rezim Assad dan para pendukungnya.
"Rezim tidak mengambil satu langkah pun yang akan meletakkan dasar bagi perdamaian," katanya. "Kami menyerukan Rusia untuk menekan rezim Assad agar berhenti mengulur waktu. Sudah waktunya bagi rezim untuk mengatasi akar penyebab konflik: tuntutan dasar dari semua warga Suriah untuk hidup bermartabat, bebas dari penyiksaan, pelecehan, dan penahanan sewenang-wenang." (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!