Selasa, 18 Jumadil Akhir 1446 H / 16 Februari 2021 12:30 wib
3.787 views
Laporan: Saudi Tahan Ulama Wanita Terkenal Karena Terus Berdakwah dan Mengajar Al-Qur'an Di Rumahnya
MEKKAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pihak berwenang di Arab Saudi telah menangkap ulama wanita terkenal Aisha Al-Muhajiri, dilaporkan karena dia terus berdakwah dan mengajar Al-Qur'an di rumahnya di kota suci Mekkah. Wanita berusia 65 tahun itu dikatakan telah ditangkap oleh "20 anggota dinas intelijen Saudi."
Menurut Prisoners of Conscience, yang melaporkan penangkapan dan penindasan pemerintah Saudi terhadap aktivis dan tokoh masyarakat, dua wanita lainnya ditangkap bersama Al-Muhajiri. "Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun, sementara keluarga seorang wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentang dia," kata kelompok itu.
Setelah penangkapan mereka, dilaporkan bahwa siapa pun yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan juga akan ditangkap, termasuk anak-anak Al-Muhajiri sendiri. "Kami mengkonfirmasi bahwa anak-anak Aisha Al-Muhajiri diancam dengan penahanan ketika mereka menanyakan tentang nya setelah dia ditangkap," kata Tahanan Hati Nurani. Pihak berwenang dilaporkan mengatakan, "Kami akan menangkap siapa pun yang menanyakan tentang dia."
Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban dekat kota pesisir Jeddah.
Sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus rezim Saudi telah ditangkap selama beberapa tahun terakhir. Bahkan ulama yang sangat dihormati dan terkenal pernah ditahan hanya karena mengomentari urusan terkini atau kebijakan pemerintah, di antaranya adalah Aid Al-Qarni, Ali Al-Omari, Safar Al-Hawali, Omar Al-Muqbil, dan Salman Al-Audah. Banyak yang dikenal sebagai reformis dan karenanya dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (MBS).
Tindakan kerasnya terhadap ulama Muslim yang telah lama menjadi suara utama di Arab Saudi merupakan upaya untuk mengekang pengaruh mereka. Inisiatif kebijakan luar negeri Bin Salman dan upayanya yang keras untuk memodernisasi Kerajaan telah menjadi sasaran khusus para kritikus.
Bahkan para ulama asing tidak lolos di bawah tindakan keras itu. Aimidoula Waili dari minoritas Muslim Uyghur yang dianiaya di Cina ditangkap oleh otoritas Saudi pada November atas permintaan pemerintah Cina. Setelah ditahan di China beberapa tahun lalu sebelum melarikan diri ke Turki, Waili dilaporkan berisiko dideportasi ke Cina. (MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!